Unilever Tarik Dove Dry Shampoo di AS karena Kandungan Pemicu Kanker, di Indonesia?

Rabu, 26 Oktober 2022 17:41 WIB

Dove Dry Shampoo. Foto: Dove

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk. menanggapi soal penarikan produk aerosol berupa sampo kering atau dry shampoo yang dilakukan oleh perusahaan di Amerika Serikat dan Kanada. Sejumlah produk sampo kering ditarik oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika adalah Dove, TRESemme, Nexxus, Suave, dan TIGI lantaran mengadung benzena yang berpotensi menyebabkan kanker.

Lalu bagaimana dengan produk serupa keluaran Unilever di Indonesia?

“Unilever Indonesia bukan bagian dari penarikan sampo kering ini dan tidak ada produk maupun pasar Unilever lainnya yang terkena dampak dari penarikan ini,” ujar manajemen Unilever Indonesia dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Oktober 2022.

Sebelumnya diberitakan Unilever Amerika Serikat dan Kanada sukarela menarik kode lot produksi spesifik dari sampo kering yang diproduksi sebelum Oktober 2021. Hal ini dilakukan sebagai upaya kehati-hatian setelah penyelidikan internal mengidentifikasi adanya peningkatan kadar benzena.

Baca: Resmi, Daftar Lengkap 156 Obat Sirup yang Boleh Diresepkan Kembali

Advertising
Advertising

Evaluasi dampak kesehatan yang dilakukan secara independen menyimpulkan bahwa kadar benzena yang terdeteksi tidak menimbulkan risiko kesehatan. Unilever Plc. menegaskan pihaknya tidak menggunakan benzena sebagai bahan dan menerapkan standar keamanan yang tinggi secara global.

Unilever mengaku telah mematuhi semua peraturan setempat. "Dan memiliki standar kualitas dan keamanan ketat yang membatasi jumlah jejak benzena yang dapat terjadi karena keberadaan alaminya dalam bahan baku tertentu,” ujar Juru Bicara Unilever Plc.

Adapun lewat laman resmi FDA, Unilever Amerika telah mengeluarkan surat penarikan produk secara sukarela bagi produk yang diproduksi sebelum Oktober 2021. Menurut FDA, kandungan Benzena masuk dalam klasifikasi bahan karsinogen (pemicu kanker) untuk manusia.

“Paparan benzena dapat terjadi melalui inhalasi, oral, dan melalui kulit dan dapat mengakibatkan kanker termasuk leukemia dan kanker darah sumsum tulang dan gangguan darah yang dapat mengancam jiwa,” tulis FDA dikutip, Selasa, 25 Oktober 2022.

FDA juga menyebutkan pada dasarnya pada kehidupan sehari-hari manusia dapat terpapar benzena dari penguapan bensin dan asap dari proses pembakaran. Walaupun belum ada laporan terkait efek samping dari pengguna produk tersebut, Unilever menarik produk tersebut sebagai langkah pencegahan. Para peretail juga telah diminta untuk tidak menjual produk sampo kering tersebut.

Dalam investigasi yang dilakukannya, FDA menemukan benzena dari propelan sebagai sumbernya. Sebagai informasi, propelan dalam aerosol merupakan sediaan komponen aerosol baik cair dan bentuk uap dalam suatu tabung, seperti untuk pewangi ruangan maupun sampo kering.

Lebih jauh, FDA meminta konsumen harus berhenti menggunakan produk sampo kering aerosol yang terkena dampak dan mengunjungi UnileverRecall.com untuk petunjuk tentang cara menerima penggantian untuk produk yang memenuhi syarat.

Selanjutnya: Daftar produk shampoo yang ditarik Unilever di AS dan Kanada.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

23 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

9 hari lalu

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

10 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

10 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya