Antisipasi Ancaman Resesi, Shipper Fokus ke Pasar UKM

Selasa, 25 Oktober 2022 22:00 WIB

Ilustrasi Komplek Pergudangan. ksnip.org.ua

TEMPO.CO, Semarang -Mengantisipasi ancaman resesi, Shipper memfokuskan pasar di sektor usaha kecil menengah atau UKM. Perusahaan yang bergerak di bidang gudang bersama tersebut membuat sejumlah program untuk meningkatkan produktifitas UKM.

Assistant Vice President of External Affairs Shipper, Even Alex Chandra, menyebutkan program tersebut untuk mengedukasi UKM agar lebih berkembang. "Kami antisipasi akan fokus lebih banyak lagi ke UKM," kata dia di Semarang pada Selasa, 25 Oktober 2022.
Program edukasi untuk UKM yang telah dijalankan Shipper yaitu festival produk, live shooping, dan rebranding. "Kalau usahanya semakin besar akan kembali lagi kepada kami juga," ujar Alex.
Dia optimistis ancaman resesi tak akan begitu berpengaruh untuk iklim bisnis di Indonesia. Hingga jelang akhir 2022 ini, Alex mengaku tak melihat adanya pengaruh ancaman resesi. Gudang Shipper yang berjumlah 300 tersebar di berbagai kota juga tak pernah kosong.
Ia mengatakan Shipper tetap mempersiapkan menghadapi ancaman resesi. "Betul, mungkin harus waspada tapi saya optimis," katanya. "Indonesia sudah pengalaman menghadapi krisis, 1998, 2008, dan 2018."
Sebagai perusahaan di bidang pergudangan bersama yang melayani konsumen mulai dari pengemasan, penyimpanan, hingga pengiriman, menurut Alex beban ekonomi tertinggi ada pada logistik. "Bisa makan 27 persen dari GDP karena Indonesia kepulauan," sebutnya.
Apalagi di daerah luar Jawa sering terjadi antrean untuk mendapatkan bahan bakar minyak menyebabkan kendaraan ekspedisi tak bisa berjalan. "Di daerah, truk nunggu BBM bisa sampai tiga hari. Pengusaha tiga hari dihitung sebagai hari bisnis," ujar dia.
Dia meminta pemerintah memastikan stok BBM. Menurut dia, hal itu bisa mempengaruhi biaya distribusi dan menekan harga produk. "Pastikan truk bisa minum solar kapan pun di mana pun, harganya bisa turun jauh," tutur Alex.
Selain pelaku UKM, konsumen Shipper juga bidang usaha lain yang membutuhkan gudang. Shipper bekerja sama dengan market place dan jasa ekspedisi sehingga UKM tinggal menyediakan produk saja. Urusan pengemasan, penyimpanan, dan pengiriman dikerjakan Shipper bersama vendor.
Salah satu pengguna Shipper adalah Luthfi, pemilik usaha pakaian bermerek Chubbydut. Dia menjalankan usaha di Kabupaten Semarang. Lantaran banyak pembelinya berasal dari Jakarta dan Jawa Barat, dia berniat membuka gudang di Ibu Kota.
Luthfi menggunakan jasa Shipper sejak tiga bulan lalu. Dia kini bisa menjangkau konsumennya di Jakarta dan Jawa Barat dengan ongkos kirim lebih rendah. "Jadi lebih mengehat waktu dan menghemat ekonomi," kata dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

20 jam lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

5 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

6 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

29 hari lalu

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.

Baca Selengkapnya

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

29 hari lalu

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

31 hari lalu

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan menolak menjelaskan pendalaman atas dugaan kelalaian yang menyebabkan terjadi ledakan gudang amunisi.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

31 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, mengatakan area ledakan gudang peluru sudah kembali aman.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru TNI Akibatkan Kaca Jendela Rumah Warga Pecah

32 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru TNI Akibatkan Kaca Jendela Rumah Warga Pecah

Ledakan gudang amunisi Armed TNI di Kampung Parung Linang Kabupaten Bogor mengakibatkan kerusakan berupa pecahnya kaca jendela warga.

Baca Selengkapnya

Kadis Gulkarmat DKI Ungkap 2 Kendala Pemadaman Kebakaran Gudang Amunisi Kodam Jaya

33 hari lalu

Kadis Gulkarmat DKI Ungkap 2 Kendala Pemadaman Kebakaran Gudang Amunisi Kodam Jaya

Kendala yang pertama berkaitan dengan potensi ledakan, sehingga pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak aparat Kodam Jaya.

Baca Selengkapnya