Perang Rusia-Ukraina Memanas, Luhut Ingatkan RI Bersiap: Anything Could Happen

Selasa, 25 Oktober 2022 13:18 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya ke Washington DC antara lain bertemu dengan Utusan Khusus Presiden AS untuk iklim John Kerry, Presiden World Bank David Malpass, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva. Ia juga bertemu dengan pimpinan sejumlah perusahaan AS seperti Apple, Tesla, Starlink, dan Chevron. Pertemuan itu di antaranya membahas isu lingkungan hingga investasi. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melihat dunia sedang dalam masa perfect storm atau kondisi yang sangat tidak pasti. Seiring dengan memanasnya konflik Rusia-Ukraina, kata dia, harga energi menjadi terkerek tinggi dan tidak menentu.

Di sisi lain, dunia juga menghadapi ancaman krisis perubahan iklim. Luhut mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah mengingatkan agar Indonesia bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dari beragam situasi ini.

“Saya ingin mengingatkan anything could happen dengan keadaan sekarang di Ukraina ini,” ujar dia dalam acara virtual Himpuni, Selasa, 25 Oktober 2022.

Luhut mengaku telah mendapatkan informasi soal kondisi kedua negara, yakni Rusia dan Ukraina, yang cukup sensitif. Informasi itu memuat situasi gejolak geopolitik yang menyebabkan Indonesia harus bersiap.

“Kita harus melakukan semua langkah-langkah yang terbaik hingga terjadi suatu hal yang paling tidak kita inginkan,” ucap Luhut.

Advertising
Advertising

Salah satu persiapan yang perlu dilakukan, kata luhut, adalah transisi menuju energi baru terbarukan atau EBT. Transisi ini akan menjadi bonggol pembahasan dalam Presidensi G20 Indonesia. Puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tersebut akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022. Selain itu dalam gelaran internasional ini, pemerintah akan merembuk mengenai karbon netral.

Luhut melanjutkan Indonesia adalah negara berkembang dengan populasi yang begitu besar. Luhut percaya semakin berkembang ekonomi suatu negara, makin besar pula kebutuhan energinya.

“Salah satu kebutuhan energi utama yang kita hari ini adalah dari sisi transportasi. Itu sebabnya di Bali kita upayakan nanti penggunaan sebanyak mungkin mobil dan sepeda motor listrik di semua event G20,” kata dia.

Selanjutnya, Airlangga membeberkan langkah Indonesia mengejar target transisi energi....

Baca juga: Mulai Jokowi, Sri Mulyani hingga Bos IMF Berpesan Soal Resesi, Apa Benang Merahnya

<!--more-->

Senada dengan Luhut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia perlu berfokus mempercepat transisi energi dengan mengoptimalkan bauran energi baru terbarukan atau EBT. “Namun, transisi energi harus terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang,” tutur dia.

Menurut Airlangga, Indonesia memiliki target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada 2060—bahkan lebih cepat. Dia berharap masyarakat mendukung komitmen tersebut agar target itu tidak meleset.

“Kami menyatakan lebih ambisius untuk pengurangan emisi dalam peningkatan terbaru yang diajukan NDC Indonesia, 31,89 persen melalui usaha kita sendiri dan 42,2 persen dengan dukungan atau bantuan internasional,” kata Airlangga.

Sejalan dengan transisi energi bersih di Indonesia, kata dia, industri harus percaya pada penelitian dan pengembangan serta akuisisi teknologi dan investasi. Sehingga, Indonesia dapat mengurangi gas rumah kaca dan menghindari kelaparan parah dan anomali cuaca di dunia.

Airlangga menyadari transisi energi memiliki tantangan dari sisi ekonomi karena tingginya kebutuhan investasi. Dengan demikian, transisi energi ini selain untuk mengurangi intensitas karbon, juga dapat menguntungkan bagi rumah tangga.

“Untuk mendukung tujuan tersebut, pemerintah telah menyiapkan beberapa skema termasuk di bidang carbon pricing and carbon trading,” ucap dia.

Baca juga: Tony Blair Sebut RI Bisa Jadi Negara dengan Perekonomian Terbesar Keempat

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

16 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

18 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

18 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

1 hari lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

1 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

1 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

1 hari lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

2 hari lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

3 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

3 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya