Harga Mobil Listrik Rp700-900 Juta, Kemenkeu: Insentif Fiskalnya Bisa Rp 200 Juta

Jumat, 21 Oktober 2022 19:06 WIB

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengisi daya mobil listrik didampingi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menkominfo Johnny G Plate, dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) The Apurva Kempinski Bali, Selasa, 30 Agustus 2022. Kunjungan itu dilakukan Wapres Ma'ruf Amin untuk memastikan kesiapan SPKLU PLN yang akan digunakan untuk mengisi daya kendaraan listrik saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta -Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Wahyu Utomo mengungkapkan sederet insentif fiskal yang mampu mengompensasi tingginya harga mobil listrik bagi masyarakat Indonesia.

Wahyu mengatakan, dengan insentif fiskal yang pemerintah berikan selama ini untuk kendaraan listrik, secara total besarannya mencapai 24-25 persen dari harga pokok mobilnya. Misalnya, untuk merek Wuling tipe standar yang dibanderol sekiar Rp 230 jutaan maka insentif fiskalnya Rp 60 jutaan. Sedangkan untuk Hyundai seharga Rp 700-900 juta, insentif fiskalnya bisa mencapai Rp 200 juta.

"Itu sudah cukup besar, kira - kira mencapai 36 persen dari harga pokok mobil atau sekitar 24-25 persen dari harga jual mobil," kata Wahyu dalam acara Tempo Energy Day 2022 yang digelar secara virtual, Jumat, 21 Oktober 2022.

Wahyu pun mengungkapkan sederet insentif fiskal yang selama ini ditujukan untuk mobil listrik, diantaranya adalah pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) yang nol persen, bea masuk nol persen, hingga keringanan pajak kendaraan bermotor (PKB) yang harus dibayarkan setiap tahunnya.

Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2022 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Pajak Alat Berat Tahun 2022. Dari situ, tarifnya hanya sebesar 10 persen dari dasar pengenaan PKB maupun BBNKB.

Advertising
Advertising

Padahal, untuk tarif normal kendaraan-kendaraan konvensional atau yang bukan kendaraan bermotor berbasisi baterai, kata dia harus menanggung pajak yang lebih tinggi. Untuk PPnBM sebesar 15 persen, bea masuk 10 persen, BBNKB 12 persen dan PKB sebesar 1,2-2 persen.

"Untuk itu pemerintah sangat mendukung dari sisi fiskal, kita sangat mendukung untuk memberikan berbagai insentif kendaraan listrik," ujar Wahyu.

Tak ketinggalan, pemerintah menurut dia juga sebetulnya telah memberikan insentif berupa tax holiday untuk industri kendaraan bermotor yang baru menanamankan investasi di Indonesia. Makanya dia tak ragu menyatakan besaran insentif fiskal itu sebetulnya besar untuk mengompensasi harga mobil listrik.

Kendati begitu, dia mengaku, untuk memperkuat ekosistem kendaran listrik ini juga perlu ditopang beberapa hal di luar insentif fiskal, misalnya bagaiamana mencitpakan efisiensi dari sisi produksi, konsumsi, sistem distribusi, dan memperkuat pasar yang sehat dan kompetitif .

"Kalau semua ini berjalan, itulah nanti akan terefleksi pada harga yang kompetitif, harga yang menarik bagi produsen, perbankan karena cukup kompetitif, dan harga yang affordable bagi konsumen, ini yang kita dorong," kata Wahyu.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dipahami Sebelum Meminang Mobil Listrik

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

20 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

8 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

9 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

11 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

15 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya