Prediksi Suku Bunga The Fed Capai 4,75 Persen, Bank Indonesia: Kemungkinan Puncak Tertingginya

Jumat, 21 Oktober 2022 08:56 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed atau yang biasa disebut Fed Funds Rate (FFR) akan mencapai 4,75 persen.

Kemungkinan tersebut diperkirakan terjadi pada bulan Januari, Februari, atau paling tidak triwulan I tahun 2023.

"Jadi ini kemungkinan puncak tertingginya," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Oktober 2022 dengan Cakupan Triwulanan yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis 20 Oktober 2022.

Saat ini suku bunga acuan AS berada dalam rentang 3 persen sampai 3,25 persen, setelah kenaikan yang cukup agresif beberapa kali pada tahun ini.

Di akhir tahun 2022, Perry memproyeksikan suku bunga acuan Fed akan meningkat hingga 4,5 persen. Dengan begitu, terdapat kemungkinan kenaikan FFR kembali pada bulan November dan Desember 2022.

Meski begitu, tingkat kenaikan suku bunga acuan Fed setiap bulannya semakin lama akan semakin rendah.

Setelah beberapa kali menaikkan bunga acuan 75 basis poin (bps), ia menuturkan memang masih terdapat kemungkinan kenaikan suku bunga AS sebesar 75 bps pada bulan depan.

"Namun, ada juga yang memprediksi kenaikan pada November 2022 hanya 50 bps, begitu juga untuk episode berikutnya dengan inflasi tinggi yang akan mulai menurun, sehingga kenaikan bunga acuan Fed akan lebih rendah," ungkapnya.

Selain di AS, Perry menyampaikan kenaikan suku bunga acuan yang agresif juga terjadi di Eropa. Tetapi, langkah tersebut sebenarnya belum tentu menurunkan inflasi di negara-negara maju tersebut karena inflasi tidak hanya disebabkan dari sisi permintaan namun dari sisi pasokan.

Dengan kondisi tersebut, muncul stagflasi yakni stagnasi pertumbuhan ekonomi dengan inflasi yang tinggi. Bahkan di sejumlah negara termasuk AS sudah memasuki resesi, dengan kemungkinan terakhir di angka 50 persen atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

    Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

    Berita terkait

    Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

    16 jam lalu

    Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

    Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

    Baca Selengkapnya

    Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

    1 hari lalu

    Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

    Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

    Baca Selengkapnya

    Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

    2 hari lalu

    Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

    Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

    Baca Selengkapnya

    Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

    2 hari lalu

    Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

    PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

    Baca Selengkapnya

    BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

    2 hari lalu

    BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

    Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

    Baca Selengkapnya

    Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

    3 hari lalu

    Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

    BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

    Baca Selengkapnya

    Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

    3 hari lalu

    Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

    Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

    Baca Selengkapnya

    BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

    4 hari lalu

    BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

    BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

    Baca Selengkapnya

    BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

    4 hari lalu

    BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

    BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Baca Selengkapnya

    BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

    5 hari lalu

    BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

    BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

    Baca Selengkapnya