Industri Haus Listrik Terancam Gulung Tikar, Kadin: Investor Pelan-pelan Pindah ke Luar Negeri

Kamis, 20 Oktober 2022 13:29 WIB

Kepala Pemberitaan Korporat Tempo, Budi Setyarso, Analis Kebijakan Madya Pusat Industri Hijau Kemenperin, Sri Gadis Paribekti, Ketua Komite Tetap Energi Baru Terbarukan KADIN Indonesia, Muhammad Yusrizki, serta Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas, Elim Sritaba dalam acara virtual Tempo Energy Day 2022 bertajuk Landscape Industri Menuju NZE pada Kamis, 20 Oktober 2022. TEMPO/ Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Tetap Energi Baru Terbarukan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Muhammad Yusrizki mengatakan industri di Indonesia yang mengonsumsi listrik dalam jumlah besar akan terancam gulung tikar. Sebab, kandungan emisi dalam sistem kelistrikan Indonesia masih sangat tinggi sehingga membuat investor beralih ke luar negeri.

"Saat ini investasi itu bukan lagi zamannya hanya untuk bisnis semata, tapi zaman faktor emisi, faktor kebijakan perubahan iklim menjadi acuan pertama ketika memutuskan untuk berinvestasi," ujarnya dalam acara virtual Tempo Energy Day 2022 bertajuk Landscape Industri Menuju Net Zero Emission atau NZE pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Indonesia menjadi kalah saing jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, seperti Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Listrik di Vietnam memiliki kandungan emisi sekitar 500 hingga 600 kilowatt hour.

Baca: Transisi Energi Butuh Dana USD 1 Triliun, dari Mana Sumbernya?

Sedangkan Malaysia di angka 500 per kilowatt hour dan Singapura sebanyak 400 kilowatt hour karena kedua negara tersebut menggunakan gas sebagai sumbernya. Sementara listrik di Indonesia yang listriknya masih bersumber dari batu bara mengandung emisi sebanyak 800 gram per kilowatt hour.

Advertising
Advertising

Ia mengungkapkan investor asing saat ini pun sudah meminta agar agar Indonesia menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Bahkan, kata dia, beberapa investor meminta agar sepenuhnya menggunakan renewable energy atau EBT. Hal itu yang kini menjadi tantangan pelaku industri di Indonesia.

"Sebagian (investor) sudah mengatakan akan keluar dari Indonesia karena memang mereka itu dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah berkomitmen menjadi net zero emision company," ucapnya.

Selanjutnya: H&M, Nike, Adidas, Uniqlo adalah contoh perusahaan yang berkomitmen jadi NZE company.

Berita terkait

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

5 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

6 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

6 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

6 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya