Harga Minyak Mentah Menguat: WTI USD 85,55 per Barel, Brent USD 92,41 per Barel

Reporter

Antara

Kamis, 20 Oktober 2022 08:15 WIB

Ilustrasi Kilang Minyak. shutterstock.com

TEMPO.CO, New York - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat atau Kamis pagi WIB, menghentikan penurunan tiga hari beruntun. Kondisi ini terjadi setelah data menunjukkan penurunan dalam stok minyak mentah AS dan berita bahwa negara itu akan melepaskan lebih banyak minyak mentah dari cadangannya.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk pengiriman November, terangkat 2,73 dolar AS atau 3,3 persen, menjadi menetap di 85,55 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember bertambah 2,38 dolar atau 2,6 persen, menjadi ditutup pada 92,41 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu turun 1,7 juta barel selama pekan yang berakhir 14 Oktober. Sementara itu, para analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan penurunan 1,2 juta barel dalam pasokan minyak mentah AS.

Menurut EIA, total persediaan bensin motor turun 0,1 juta barel pekan lalu, sementara persediaan bahan bakar sulingan naik 0,1 juta barel.

Advertising
Advertising

Amerika Serikat diberitakan akan melepaskan lebih banyak minyak mentah dari cadangannya. Pada sesi sebelumnya, harga acuan mencapai level terendah dua minggu setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berencana untuk melepaskan 15 juta barel minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR).

"Secara realistis rilis SPR adalah bearish jangka pendek, bullish jangka panjang karena pada akhirnya Anda harus membelinya kembali," kata Gary Cunningham, direktur riset pasar di Tradition Energy seperti dikutip oleh Reuters. "Secara keseluruhan pasar terus berayun liar dan berputar-putar karena berita yang tidak menentu."

Biden, dalam sambutannya Rabu, 19 Oktober 2022, mencatat rencana AS untuk membeli kembali minyak untuk cadangan jika harga cukup turun. Pelepasan cadangan tersebut akan menjadi penjualan terakhir dari rencana penjualan 180 juta barel minyak yang diumumkan tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.

Baca Juga: Uni Emirat Arab Dukung Keputusan Saudi di OPEC+

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

13 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

16 jam lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya