Kemendag: Harga CPO Turun karena Kekhawatiran Resesi Global

Selasa, 18 Oktober 2022 08:00 WIB

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan harga referensi produk minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode 16 hingga 31 Oktober 2022 US$ 713,89 per metrik ton (MT).

"Nilai ini turun 9,88 persen atau US$ 78,30 dibandingkan periode 1 hingga 15 Oktober 2022," tutur Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Veri Anggrijono, dalam keterangan tertulis pada Senin, 17 Oktober 2022.

Veri menjelaskan penurunan harga referensi CPO berdampak pada turunnya BK CPO. Pada periode 16 hingga 31 Oktober 2022, BK CPO menjadi US$ 3 per MT. Ia berujar, hal itu sesuai dengan kolom 2 lampiran huruf C pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 123/PMK.010/2022. Harga Referensi CPO itu pun tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1436 Tahun 2022.

Veri menilai penurunan harga referensi CPO semakin mendekati ambang batas, yakni US$ 680 per MT. Walhasil, kata dia, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$ 3 per MT. Referensi harga itu berlaku mulai 16 Oktober 2022 sampai 31 Oktober 2022.

Baca juga: Erick Thohir Klaim RI Selamatkan Singapura dari Krisis Ayam

Advertising
Advertising

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga referensi CPO. Menurut Veri, faktor utama adalah adanya kekhawatiran resesi global. Ditambah, melimpahnya stok CPO di Indonesia dan Malaysia, serta turunnya harga minyak nabati lainnya, terutama harga minyak kedelai pada akhir September 2022.

Periode sebelumnya, harga referensi CPO juga mengalami penurunan. Pada periode 16 hingga 30 September 2022, harga referensi CPO untuk penetapan bea keluar (BK) sebesar US$ 846,32 per MT. Nilainya turun US$ 83,34 atau 8,96 persen dari periode 1 sampai 15 September yang tercatat sebesar US$ 929,66 per MT.

Kala itu, penurunan harga referensi CPO juga dipengaruhi oleh penurunan harga minyak nabati lainnya, khususnya minyak nabati kedelai. Saat itu, persediaan CPO pun melimpah. Namun, faktor lain yang mempengaruhi adalah penurunan nilai tukar ringgit terhadap dolar Amerika Serikat.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Kekurangan Tenaga, Malaysia Uji Coba Lengan Robot untuk Panen Sawit

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

15 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

18 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

19 jam lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

2 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

7 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

12 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya