Belasan Startup PHK Karyawan, Ekonom Jelaskan Tren Persaingan dan Adu Kekuatan Modal

Senin, 17 Oktober 2022 21:25 WIB

Ilustrasi PHK. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Inovasi dan Ekonomi Digital Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengungkapkan penyebab belasan perusahaan rintisan atau start up di Indonesia menerapkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawannya baru-baru ini.

Nailul mengatakan keputusan PHK dipicu semakin tingginya biaya dana atau cost of fund yang menyebabkan minat investasi para investor menurun. Tingginya biaya dana itu disebabkan tingginya tingkat inflasi saat ini di dunia sehingga membuat suku bunga acuan naik, khususnya di negara-negara maju.

"Akibatnya cost of fund akan cenderung meningkat yang pada akhirnya akan menurunkan investasi," kata dia saat dihubungi, Senin, 17 Oktober 2022.

Baca: Ancaman PHK Massal di Tengah Resesi, Ekonom: Sudah Ada Tanda-tandanya

Tanpa adanya investasi, Nailul menegaskan, perusahaan tidak bisa melakukan ekspansi pasar. Perusahaan cenderung mengurangi produksi karena permintaan turun akibat inflasi tinggi. Dengan demikian, perusahaan rintisan yang masih mengandalkan modal sulit bergerak.

Advertising
Advertising

"Maka secara rasional perusahaan akan mengurangi jumlah pegawai untuk bisa bertahan. Selain itu, di bisnis startup ternyata pendanaan sangat seret di tahun ini," ujar dia.

Situasi ini, kata Nailul, menyebabkan investor lebih selektif untuk memberikan duitnya ke startup digital. Investor lebih menginginkan imbal hasil lebih cepat dibandingkan dahulu. Dia mengatakan sebelumnnya investor tidak masalah imbal hasil tercapai di tahun ke-10, namun investor sekarang ingin lebih cepat untung.

"Akibatnya banyak startup digital yang tidak mampu bersaing dan beroperasional tanpa pendanaan investor. Alhasil banyak yang kolaps," ucapnya.

Kebijakan PHK di perusahaan digital ini kata Nailul tidak hanya terjadi di Tanah Air. Meta, perusahaan induk dari Facebook beberapa bulan lalu juga mengumumkan rencana pemangkasan karyawan dengan melakukan efisiensi untuk memangkas biaya sebesar 10 persen. PHK juga menjadi pilihan kebijakan manajemen Google Alphabet.

"Banyak perusahaan tekno global yang melakukan langkah PHK, Meta hingga Google melakukan rasionalisasi pekerja juga," ujar Nailul.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan digital di Indonesia tercatat telah memangkas karyawannya. Dikutip dari Bisnis, perusahaan itu berjumlah 16, yaitu Tanihub, SiCepat, LinkAja, Zenius, JD.ID, Mobile Premier League atau MPL, Line, Beres.id, Pahamify, MamiKos, Shopee, Tokocrypto, Xendit, Carsome, Fabelio, dan Bananas.

Sepanjang tahun berjalan, sudah terjadi 950 PHK yang dilakukan oleh startup di seluruh dunia. Adapun, startup saat ini sedang berjuang menghadapi masa tech winter. Dilansir dari laman resmi Trueup, tech winter tersebut memakan korban hingga 146.054 karyawan yang terkena PHK.

Baca: Ramai PHK Massal, Ini Hak-Hak Pekerja yang Wajib Dibayar oleh Perusahaan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

5 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

2 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya