Resesi Global di Depan Mata, Instrumen Investasi Apa yang Aman?

Senin, 17 Oktober 2022 17:15 WIB

Ilustrasi investasi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah lembaga internasional telah memperingatkan agar negara-negara bersiap menghadapi ancaman resesi global karena tanda-tandanya yang semakin kentara. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan selama resesi, masyarakat tetap bisa berinvestasi.

Dia pun menjelaskan instrumen investasi yang aman beserta kriterianya. Salah satunya reksa dana.

“Imbal hasil wajib di atas inflasi, track record dari manajer investasi dalam pengelolaan reksa dana, jika bentuknya saham perlu dicari emiten dengan kinerja yang berpeluang tumbuh meski ada resesi,” kata Bhima ketika dihubungi oleh Tempo melalui pesan WhatsApp pada Senin, 17 Oktober 2022.

Adapun reksa dana campuran dan reksa dana pasar uang, Bhima menilai, cukup menarik bagi investor karena pergerakannya tidak terlalu fluktuatif. Kemudian, investasi ini cukup likuid atau mudah dicairkan sehingga bisa menjadi cadangan cash jangka pendek.

Baca juga: Ini 3 Strategi Pemerintah Menghadapi Ancaman Resesi 2023

Selain itu, menurut dia, surat utang pemerintah dengan imbal hasil di atas 7 persen masih menarik untuk dibeli. Kemudian, pasar uang seperti dolar Amerika Serikat yang naik hingga 20,3 persen dalam setahun terakhir telah dilirik para investor.

Ihwal alokasi dana, Bhima mengatakan idealnya 10 persen pendapatan bulanan disisihkan untuk dana darurat. Sisanya tergantung pada profil tiap individu. Dia menyarankan sekitar 15 hingga 20 persen dipakai untuk investasi.

Bhima juga turut mengimbau masyarakat untuk memperhatikan dana darurat. “Yang perlu diperhatikan dana darurat berbentuk cash atau simpanan di rekening yang terpisah,” ujarnya.

Dengan begitu, dana darurat tidak bisa digunakan untuk keperluan yang sifatnya rekreasional. Dana tersebut dapat digunakan hanya dalam keadaan mendesak, misalnya ketika sakit, atau ketika pendapatan utama berkurang hingga pada saat diputus kerja.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca juga: Rupiah Lanjutkan Pelemahan, Kini Tembus 15.474 per Dolar AS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

10 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

16 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya