Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Senin, 17 Oktober 2022 13:56 WIB

Konferensi Pers Penawaran Umum Perdana Saham Primaya Hospital Group, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Senin, 17 Oktober 2022. TEMPO/Defara

TEMPO.CO, Jakarta - Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar penawaran umum perdana saham kepada publik atau IPO (Initial Public Offering). Adapun masa penawaran awal saham telah dibuka sejak 14 Oktober hingga 21 Oktober 2022 mendatang.

“Dari total dana dari penawaran tersebut akan kami gunakan untuk, 50 persen akan dialokasikan sebagai dana tambahan perolehan tanah untuk pembangunan rumah sakit di kota-kota besar di Indonesia, terutama di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa,” kata Direktur dan CEO Primaya Hospital, Leona A. Karnali, dalam Konferensi Pers Penawaran Umum Perdana Saham Primaya Hospital Group, di Hotel JS Luwansa, pada Senin, 17 Oktober 2022.

Baca: 40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

Selanjutnya, sekitar 25 persen dana yang diperoleh dari penawaran itu akan digunakan untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan medis di rumah sakit yang telah beroperasional saat ini. Sisanya, sekitar persen akan digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru.

Dengan kode saham “PRAY”, Primaya Hospital akan melepas sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham baru, dengan harga penawaran berkisar Rp 900 - 950 setiap saham. Walhasil. jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini paling banyak mencapai Rp 287.111.185.000 atau sekitar Rp 287,11 miliar.

Adapun persentase kepemilikan masyarakat mewakili sebanyak 2,17 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan pada saat tanggal pencatatan. Sementara perkiraan masa penawaran umum perdana saham akan dilakukan antara 1 hingga 4 November 2022.

Selanjutnya, perkiraan tanggal penjatahan pada 4 November 2022 yang diteruskan tanggal distribusi saham pada 7 November 2022. Terakhir, tanggal pencatatan saham perusahaan yang dikelola oleh Grup Saratoga ini di Bursa Efek Indonesia diperkirakan dilakukan pada 8 November 2022.

Selanjutnya: PT Indo Premier Sekuritas sebagai underwriter.

<!--more-->

Untuk merealisasikan IPO ini, Perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).

Dalam kesempatan yang sama, founder sekaligus komisaris utama Primaya Hospital Group, Yos E. Susanto, menyampaikan sambutan dan visi misi dari Primaya Hospital.

Ia menyebutkan visi dan misi Primaya Hospital untuk menjadi jaringan rumah sakit terkemuka berstandar internasional yang memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan penuh kepedulian. “Apa yang membedakan Primaya dengan rumah sakit lain? yang membedakan adalah visi misi dalam budaya kerjanya,” ucapnya.

Selama 16 tahun berdiri, Primaya Hospital telah bertumbuh mulai dari 1 rumah sakit dengan 100 tempat tidur kini memiliki total 15 rumah sakit dengan lebih dari 2000 tempat tidur. Primaya Hospital juga telah mengantungi akreditasi internasional rumah sakit dari Amerika Serikat, Joint Comission International (JCI), dimana akreditasi tersebut hanya dimiliki oleh 23 dari 3.000 rumah sakit di Indonesia.

DEFARA DHANYA PARAMITHA | BISNIS

Baca juga:

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

11 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

6 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

8 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

8 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya