Meski Inflasi September di Bawah Prediksi, Analis Sebut Pemerintah Punya PR Berikut Ini

Senin, 3 Oktober 2022 19:18 WIB

Ilustrasi Inflasi. kemenkeu.co.id

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi pada September 2022 sebesar 1,17 persen month to month (mtm). Sementara inflasi secara tahunan menembus 5,95 persen year to year (yoy).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyebut data yang dirilis tersebut lebih baik dibandingkan ekspektasi para analis, yakni laju inflasi 1,2 persen mtm dan angka inflasi tahunan sebesar 5,98 persen yoy.

“Lonjakan inflasi didorong naiknya harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi,” ujar Ibrahim dalam keterangannya, Senin, 3 Oktober 2022. Sebagaimana diketahui, pada 3 September 2022 pemerintah menaikkan harga BBM Subsidi Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Termasuk harga Solar subsidi dikerek menjadi Rp 6.800 per liter dari Rp 5.150 per liter.

“Dua BBM subsidi tersetting rata-rata naik 31,4 persen,” kata Ibrahim.

Meskipun inflasi September masih di bawah prakiraan para analis, Ibrahim mengatakan hal tersebut tetap menjadi pekerjaan rumah atau PR bagi pemerintah untuk menjaga transmisi harga energi dan komoditas. Pasalnya pada Agustus 2022, inflasi nasional telah mencapai 4,69 persen. Angka tersebut sudah mengalami penurunan, tetapi sumbangan terbesarnya tetap berasal dari kelompok harga pangan bergejolak (volatile foods).

Advertising
Advertising

“Kemudian juga dari proses transmisi dari harga-harga energi yang masuk ke dalam harga kelompok barang yang ditentukan pemerintah (administered price),” ungkap Ibrahim.

Ibrahim menambahkan, penyumbang yang terus tinggi selanjutnya adalah kecepatan dari normalisasi moneter dari negara-negara maju, sehingga menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan global. Sejalan dengan itu, ke depannya tekanan inflasi masih terus berlanjut.

“Harga pangan dan energi masih terus mengalami peningkatan dan distrupsi dari pasokan juga terus terjadi sehingga risiko untuk inflasi nasional masih berada di atas 4 persen di tahun 2022 dan 2023,” ujar Ibrahim.

Sementara itu, secara bersamaan Indeks PMI Manufaktur Indonesia naik menjadi 53,7 persen pada September 2022. Sedangkan sebelumnyaa berada di level 51,7 pada Agustus 2022. “S&P Global Indonesia mencatat ini merupakan angka tertinggi sejak Januari tahun ini dan 13 tahun beruntun dengan kontraksi terakhir terjadi pada bulan Agustus tahun lalu, ketika varian delta menyebar luas,” jelas Ibrahim.

Baca Juga: Terkini Bisnis: RANS Entertainment Buka Lowongan Kerja, Kisah Jatuh Bangun CEO HMNS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

9 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

6 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

21 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

9 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

10 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya