Analis Perkirakan Dolar Menguat dalam Beberapa Bulan Mendatang, karena...

Senin, 3 Oktober 2022 16:39 WIB

Ilustrasi mata uang dolar A.S. REUTERS/Guadalupe Pardo

TEMPO.CO, Jakarta -Indeks dolar AS menguat pada Senin, 3 Oktober 2022. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan hal tersebut terjadi usai pemerintah Inggris setuju untuk mempermudah rencananya untuk pemotongan pajak yang tidak didanai.

“Tren ini secara luas diperkirakan akan menguatkan dolar dalam beberapa bulan mendatang karena beberapa bank sentral menaikkan suku bunga lebih jauh untuk memerangi inflasi yang membandel,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Senin, 3 Oktober 2022.

Ibrahim menyebut pemerintah Inggris memutuskan untuk membatalkan usulan penghapusan tarif pajak penghasilan tinggi. Rencana ini menuai banyak kritik di Partai Konservatif yang berkuasa, serta negara secara keseluruhan. Sementara Menteri Keuangan baru, Kwasi Kwarteng, mengumumkan rencananya untuk memotong pajak secara substansial, termasuk tarif pajak penghasilan tertinggi 45p, sebagai bagian dari anggaran mini pada 23 September.

“Perdana Menteri Liz Truss berusaha untuk mempertahankan rencana tersebut di media selama akhir pekan, tetapi permohonannya tidak berhasil dengan beberapa anggota parlemen senior yang menyuarakan penentangan mereka terhadap kebijakan tersebut pada konferensi tahunan partai yang dimulai pada hari Minggu,” kata Ibrahim.

Di tempat lain, lanjut Ibrahim, Bank Sentral Eropa diperkirakan mengumumkan kenaikan suku bunga besar lainnya akhir Oktober ini. Setelah data pada hari Jumat menunjukkan bahwa inflasi zona Euro mengalahkan perkiraan. Yakni naik ke rekor tertinggi sebesar 10,0 persen pada bulan September.

Advertising
Advertising

Sementara itu, di tengah menguatnya indeks dolar, mata uang rupiah ditutup melemah 75 poin dalam perdagangan Senin sore ini. Meskipun sebelumnya sempat menguat 70 point di level Rp 15.302 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15.227.

“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun ditutup melemah di rentang Rp. 15.290 sampai Rp. 15.370,” kata Ibrahim.

Baca Juga: Rupiah Akhir Tahun Diprediksi Tak Sampai Rp 15.000, Ekonom: Rupiah Masih Undervalued

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

16 jam lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

20 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

1 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya