Cegah Krisis Pangan, Prabowo Dorong Lahan 100 Hektare di Cianjur Ditanami Jagung Hingga Singkong

Senin, 3 Oktober 2022 09:51 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas. Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Cianjur - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendorong pengelolaan lahan terpadu di Cianjur seluas 100 hektare ditanami jagung hingga singkong untuk mencegah krisis pangan. Ia bahkan berencana membuat proyek yang sama di beberapa kecamatan di Cianjur, seperti Cibeber, Campaka, Sukanagara, Cibinong, dan Kadupandak.

"Kita minta pemerintah daerah untuk mendata lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk program pertanian terpadu di Cianjur, sehingga pengembangan lahan dari program tersebut dapat semakin luas," kata Prabowo, di Cianjur, Ahad, 2 Oktober 2022.

Ia menyebutkan lahan kosong terlantar di Jawa Barat termasuk di Cianjur sangat mungkin dimanfaatkan untuk pertanian sehingga ketahanan pangan tetap terjaga dan kuat. Hal ini sebelumnya sudah dilakukan di Kecamatan Mande-Cianjur.

Langkah sigap mengelola lahan tersebut didasari pada pertimbangan pertanian dunia yang sedang terguncang akibat krisis pangan dunia karena perang Rusia-Ukraina, Akibatnya, persediaan sumber gandum terbesar di kedua negara itu, juga terganggu. Walhasil, harga pangan dunia melonjak, dan Indonesia terimbas karena akhirnya harga pangan di dalam negeri turut naik.

Prabowo menilai Jawa Barat merupakan wilayah dengan curah hujan terbaik di dunia sehingga dapat dikembangkan berbagai tanaman pangan yang memiliki nilai jual tinggi. "Tidak hanya untuk kebutuhan di Jabar, bila perlu dapat memasok kebutuhan daerah lain," katanya.

Advertising
Advertising

Saat ini, pemerintah pusat sedang menjalankan program pertanian terpadu melibatkan semua unsur untuk mencegah krisis pangan akibat pandemi seperti pengelolaan lahan untuk pertanian pangan di Kecamatan Mande, merupakan proyek percontohan Kemhan, Kodam, Korem, Kodim dan Pemkab Cianjur.

"Makanya kita harus manfaatkan lahan yang ada untuk mencegah krisis pangan. Jangan ada lahan yang tidak dimanfaatkan, kita manfaatkan semuanya agar cadangan makanan mencukupi," ucap Prabowo.

Sementara itu, Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyambut baik rencana pemerintah pusat menambah luas lahan yang akan dikembangkan dalam program pangan terpadu. Dengan begitu, kebutuhan berbagai produk pangan dapat tersedia termasuk untuk pemenuhan kebutuhan di tingkat lokal serta diharapkan dapat memasok untuk kota/kabupaten lain.

Herman menyebutkan pihaknya akan segera menyediakan lahan yang diminta para menteri agar ketahanan pangan nasional terus meningkat dan krisis pangan dapat ditekan. "Kami juga sudah menerapkan program gerakan menanam cabai di lahan kosong atau di dalam kantong atau pot sebagai upaya menekan inflasi yang sedang melanda dunia," tuturnya.

ANTARA

Baca: Inflasi September Diprediksi Melonjak jadi 6,08 Persen Setelah Deflasi di Agustus, Kenapa?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

49 menit lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

1 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

1 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

3 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

14 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

18 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

18 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

19 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya