Mendag Ingin Hasil Panen Petani Dibeli BUMN, Ekonom: Mesti Dibuat Sistem yang Jelas

Minggu, 2 Oktober 2022 14:30 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) menunjukkan minyak goreng Minyakita sebelum di kirim ke Indonesia bagian timur di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis 11 Agustus 2022. Pemerintah mulai mengirimkan 1,3 juta liter minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp14.000 per kilogram ke wilayah timur Indonesia guna menstabilkan harga khususnya di wilayah NTT, Maluku dan Papua. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengungkapkan rencana pemerintah menyerap seluruh hasil panen petani melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangat dibutuhkan.

"Tatapi masalahnya, semestinya ini dibuat dalam satu sistem yang jelas dan berkesinambungan," saat dihubungi Tempo pada Ahad, 2 Oktober 2022.

Sebab, tuturnya, masalah pangan adalah kebutuhan yang sangat mendasar dan perlu dijamin pemerintah. Untuk menjamin ketahanan pangan, kata dia, kunci utamanya adalah kesejahteraan petani. Sedangkan selama ini harga pembelian komoditas dari petani umumnya masih relatif rendah.

Tingkat keuntungan petani tercermin dari nilai tukar petani atau NTP yang masih sangat-sangat rendah. Hal itu menyebabkan tingkat kesejahteraan petani menjadi rendah.

Sehingga, jika pemerintah ingin menyerang hasil panen petani melalui BUMN, maka rencananya harus dibuat dalam jangka panjang. Terlebih kebijakan tersebut tak hanya akan melibatkan Kementerian Perdagangan atau Kemendag tetapi juga lintas kementerian dan lembaga.

Advertising
Advertising

Adapun usulan Zulkifli Hasan yang meminta anggaran Rp 100 juta untuk merealisasikan wacana itu, menurut Faisal harus dipikirkan secara matang dan menggunakan perspektif jangka panjang. Faisal tidak ingin subsidi hanya diberikan tahun ini atau pada masa jabatan menteri tertentu saja.

Ia menegaskan pada dasarnya subsidi pangan memang dibutuhkan, terutama untuk petani. Petani mesti diberikan insentif besar untuk terus mendorong produktivitas. "Oleh karena itu, subsisi pangan dalam bentuk harga yang lebih baik dan jaminan pembelian produk-produk pangan dari petani menjadi penting dan memang harus dilakukan," kata dia.

Sebelumnya Zulkifli Hasan telah menyatakan bahwa pemerintah telah berencana menyerap seluruh hasil panen petani melalui BUMN. Rencana itu merupakan ide dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Alasannya, Presiden Jokowi ingin para petani tidak dibebani soal harga atau penjualan. Artinya, pemerintah melalui BUMN akan membeli seluruh hasil produksi petani, kemudian menjualnya kepada konsumen.

"Nah, oleh karena itu kemarin saya mengusulkan, kalau bisa subsidi (pangan) Rp 100 triliun per tahun selama tiga tahun," ujarnya dalam konferensi pers Kinerja 100 Hari Menteri Perdagangan di Auditorium Utama Kemendag, Jakarta Pusat pada Ahad, 25 September 2022.

Ia pun telah berkoordinasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan lembaga yang berkaitan dengan pangan dalam negeri. Jika wacana ini dapat direalisasikan, menurut Zulkifli, petani tidak dibebani tugas tambahan yang bukan bidangnya. Harapannya, petani bisa lebih produktif. Sehingga, dukungan pada petani pun dapat fokus terhadap teknologi dan pasar.

RIANI SANUSI PUTRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

21 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

2 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

3 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

4 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

5 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya