Bank Dunia Sebut 13 Juta Warga Miskin Baru di Indonesia, Kok Bisa?

Minggu, 2 Oktober 2022 08:25 WIB

Pedagang berjualan di tepi rel Kramat Sentiong, Jakarta, Kamis 20 Januari 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut angka kemiskinan Indonesia turun dari 27,54 juta orang pada Maret 2021 menjadi 26,5 juta orang pada September 2021. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - World Bank atau Bank Dunia mengeluarkan laporan yang menyebut sebanyak 13 juta warga kelas menengah bawah di Indonesia jatuh dalam kemiskinan. Hal ini menyusul adanya pengubahan ketentuan baru mengenai hitungan paritas daya atau purchasing power parities (PPP).

Ketentuan baru ini dapat memantau kemiskinan internasional pada musim gugur di tahun 2022 ini. Mengutip laporan Bank Dunia berjudul East Asia and The Pacific Economic Update October 2022: Reforms for Recovery pada 29 September 2022, dasar hitungan baru telah disesuaikan berdasarkan PPP 2017, sedangkan yang lama menerapkan PPP 2011.

Mengacu pada PPP 2017, ditetapkan bahwa batasan kemiskinan ekstrem yang sebelumnya adalah 1,90 dollar Amerika atau setara Rp 28.866 per hari nya, menjadi sebesar 2,15 dollar Amerika per hari atau setara Rp 32.755. Hitungan ini apabila diasumsikan dengan kurs Rp 15.235.

Hal ini lalu berdampak pada kenaikan batas kelas penghasilan mengenah ke bawah atau lower middle income. Awalnya batas penghasilan tersebut adalah 3,65 dollar Amerika, menaik menjadi 3,65 dollar Amerika atau setara per Rp 53.895 harinya.

Begitu pula dengan batas kelas pendapatan menengah ke atas atau upper middle income class yang telah diperbaharui. Awalnya batas kelas menengah adalah 5,50 dollar Amerika, menjadi 6,85 dollar Amerika atau setara Rp 104.072 per harinya.

Advertising
Advertising

Perubahan ini dilakukan dengan menggunakan media dari garis kemiskinan pada negara berpenghasilan menengah ke bawah dan menengah ke atas. Faktor perubahan PPP 2017 dari PPP 2011 dilandasi dari berbagai faktor yang terjadi.

Salah satu faktor tersebut adalah berubahnya tingkat harga di Amerika Serikat ynag berpengaruh ke seluruh dunia. Dengan harga relatif yang lebih tinggi membuat adanya penurunan daya beli, sehingga menghasilkan kemiskinan yang lebih tinggi tarif.

Hal ini dapat dibuktikan dengan lebih mahalnya barang dan jasa pada tahun 2017 di Amerika, dibandingkan pada tahun 2011. Dengan demikian, peningkatan angka kemiskinan ini mendefinisikan adanya perubahan pola konsumsi dan peningkatan pendapatan, bukan sekadar harga saja.

Sementara itu, Bank Dunia mencata bahwa sebesar 25 juta orang diproyeksikan untuk keluar dari kemiskinan, sedangkan sebanyak 33 juta orang kelas menengah bawah di Asia turun kelas menjadi miskin. Indonesia dan China menjadi negara dengan penurunan kelas menengah bawah dan atas terbanyak.

Untuk Indonesia sendiri tercatat sebanyak 13 juta orang turun tingkat menjadi kelas menengah bawah. Ada pula 27 juta orang yang turun kelas dari kelas menengah atas di Indonesia.

FATHUR RACHMAN

Baca: Dampak Garis Kemiskinan Bank Dunia Direvisi Jumlah Penduduk Miskin Indonesia dan Cina Melesat

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

8 jam lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

19 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

1 hari lalu

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

Bank Dunia menggelar Konferensi Lahan 2024 yang mengangkat topik perhutanan sosial sebagai penopang manajemen lahan dan ketahanan iklim.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

2 hari lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

3 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya