Dugaan Retas HP Menko Airlangga, Jubir: Tidak Ada Kiriman File Spyware

Jumat, 30 September 2022 17:38 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto (kanan) melihat mobil listrik Daihatsu Ayla EV usai membuka GIIAS 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis, 11 Agustus 2022. Pameran otomotif GIIAS 2022 digelar pada 11-21 Agustus 2022 menghadirkan 25 merek kendaraan penumpang dan komersial serta memamerkan kendaraan listrik dan konsep. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta -Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Alia Karenina buka suara soal dugaan peretasan terhadap ponsel pintar milik Menteri Airlangga Hartarto. Dugaan peretasan itu diberitakan Reuters yang menyebutkan beberapa pejabat termasuk Airlangga menerima pesan email dari Apple yang menjelaskan bahwa email-nya menjadi target peretasan.

Alia memastikan akun email resmi Menko Perekonomian (official email account) tidak di-install dalam ponsel pintar pribadi milik Airlangga Hartarto. Dan sampai saat ini, tidak ada notifikasi ataupun kiriman file spyware ke email resmi tersebut.

“Menko Airlangga menggunakan beberapa handphone (HP) yang digunakan untuk keperluan berbeda, dan tidak hanya iPhone,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Jumat, 30 September 2022.

Dikutip dari Reuters, 30 September 2022, disebutkan bahwa ada sekitar 12 orang pejabat senior pemerintah dan militer Indonesia menjadi sasaran serangan spyware dari Israel akhir tahun lalu. Selain Airlangga, disebutkan yang menjadi target serangan yakni personel senior militer, dua diplomat regional, dan penasihat di Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Indonesia.

Apple belum mengungkapkan identitas atau jumlah pengguna yang ditargetkan. Namun, Apple dan peneliti keamanan mengatakan penerima peringatan ditargetkan menggunakan ForcedEntry, perangkat lunak canggih yang telah digunakan oleh perusahaan keamanan siber asal Israel, NSO Group.

Advertising
Advertising

Selain ForcedEntr, NSO Group juga memiliki perangkat lunak lain yakni spyware Pegasus. Dalam investigasi akhir tahun lalu yang dilakukan koalisi media di seluruh dunia mengungkapkan bahwa spyware itu menargetkan jurnalis, aktivis, politisi, dan termasuk kepala negara di berbagai dunia.

Investigasi yang diberi nama Pegasus Project itu juga mengungkap daftar nomor milik ratusan pejabat pemerintah lainnya yang diduga disusupi spyware Pegasus. Termasuk total 180 jurnalis dari berbagai media yakni CNN, New York Times, Bloomberg, Le Monde, dan El Pais juga disertakan.

Bahkan, sebuah nomor ponsel pintar milik Presiden Prancis Emmanuel Macron termasuk di antara nomor-nomor dalam daftar itu, bersama dengan nomor lainnya milik Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, serta Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

KHORY ALFARIZI | REUTERS

Baca Juga: 10 Provinsi Dapat Rp 10 Miliar karena Dinilai Bisa Kendalikan Inflasi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

11 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

12 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

13 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

14 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

18 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

19 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

20 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

21 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya