TEMPO Interaktif, Jakarta: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai saat ini Indonesia sedang berada di persimpangan. Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa menyatakan persimpangan pertama antara memanfaatkan krisis global untuk menguatkan pasar domestik. "Atau kembali tergulung krisis seperti tahun 1998," kata Erwin saat menyampai sambutan pada Sidang Dewan Pleno HIPMI di Hotel Shangrila, Selasa (10/03).
Indonesia, dia melanjutkan, juga berada di persimpangan antara melanjutkan pembangunan yang demokratis atau sekedar berdemokrasi tetapi semakin jauh dari cita-cita para pendiri bangsa untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.
Sidang Pleno mengetengahkan tema Dengan Kebersamaan Kita Wujudkan Kemandirian Ekonomi Nasional Dikancah Persaingan Global. Sidang tersebut dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta ibu negara dan sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu. HIPMI disebutkan memiliki 35,000 pengusaha nasional. GUNANTO ES