Luhut Sebut Indonesia Harus Siap-siap Terkena Dampak 'Perfect Storm'

Selasa, 27 September 2022 11:47 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan memberikan sambutan saat penandatanganan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan untuk Bandara Kediri, Rabu, 7 September. Dok. Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia saat ini telah menjadi salah satu negara dengan ekonomi yang kuat di dunia. Namun, menurutnya Indonesia harus kompak agar dapat mengurangi dampak dari krisis global.

"Suka atau tidak suka, akan berdampak bagi Indonesia. Kita bersyukur sampai hari ini kita masih mampu meredam keadaan ini, tapi pertanyaannya berapa lama kita bisa?" ujarnya dalam acara Hari Maritim Nasional pada Selasa, 27 September 2022.

Ia bercerita dirinya baru saja dari New York dan bertemu dengan para pengamat ekonomi di sana. Dunia diramalkan akan menghadapi keadaan yang sangat krusial, yakni krisis global atau 'Perfect Storm'. The Fed akan menaikkan suku bunganya sampai 4,75 sampai akhir tahun. Luhut berujar hal itu akan berdampak pada ekonomi Indonesia.

Meski Inflasi Indonesia berada di level 4,9, dengan core inflasi di angka 2,8. Tetapi, menurutnya kondisi pangan di Tanah Air masih bermasalah.

Walaupun para pengamat yang ia temui di New York telah memberikan apresiasi atas penanganan ekonomi Indonesia yang dianggap sangat baik. Tetapi menurut dia, situasi yang ada di Ukraina masih harus diwaspadai sebab sangat berdampak pada pangan dan energi di Tanah Air.

Advertising
Advertising

Terlebih belum bisa dipastikan kapan ketegangan geopolitik itu akan berakhir. Ditambah ketegangan antara Cina dan Taiwan yang juga berdampak banyak pada perekonomian dunia.

Namun dirinya percaya jika masyarakat dan pemerintah kompak dalam menghadapi tantangan kriris itu, maka target Indonesia emas pada 2045 bisa tercapai. Ia juga masih meyakini ramalan dunia yang menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu dari empat besar ekonomi dunia pada 2045-2050.

"Oleh karena itu kita harus menata negeri kita dengan baik. Ayo kita kancingkan baju tangan kita lebih efisien, lebih kompak, lebih padu menghadapi tantangan yang tidak bisa kita hindari," kata Luhut.

Baca Juga: Luhut Buka Perdagangan Bursa AS: Mantan Prajurit Lulusan Lembah Tidar Dapat Kehormatan Luar Biasa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

2 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

3 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

4 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

4 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

4 hari lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

5 hari lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

5 hari lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 hari lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

5 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya