RI Akan Perkuat Hubungan Dagang dengan Arab Saudi Melalui CEPA
Reporter
Arrijal Rachman
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 22 September 2022 18:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan segera memulai perundingan persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Arab Saudi. Ini karena potensi dagang kedua negara kata dia masih rendah.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, keinginannya untuk memperkuat hubungan dagang dengan Arab Saudi ini telah disampaikan saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Arab Saudi Majid bin Abdullah Al-Qasabi kemarin malam di Bali sebelum acara G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM).
"Untuk itu Indonesia mengusulkan peningkatan hubungan perdagangan dan investasi melalui pembentukan kemitraan ekonomi komprehensif secara bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi,” kata dia melalui siaran pers, Kamis, 22 September 2022.
Sebagai informasi, sejak 2018, Indonesia sebetulnya telah mengusulkan pembentukan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Arab Saudi melalui Gulf Cooperation Council (GCC), tapi tak kunjung terealisasi. GCC juga termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, Qatar, dan Kuwait.
"Mengingat Indonesia telah menandatangani CEPA dengan Persatuan Emirat Arab yang merupakan anggota GCC, maka Indonesia mengusulkan dimulainya perundingan bilateral Indonesia–Arab Saudi," kata Zulhas.
Dari hasil pertemuannya itu dengan Majid bin Abdullah Al-Qasabi kemarin, Zulhas mengklaim bahwa Menteri Perdagangan Arab Saudi itu memiliki pandangan yang sama agar kedua pihak menemukan cara untuk mempererat kerja sama bilateral. Dia meminta adanya pertemuan intensif hingga empat kali dalam setahun.
Selanjutnya: Sejak awal tahun ini, RI mencatat defisit perdagangan dengan Arab Saudi.
<!--more-->
"Pertemuan tingkat teknis antara kedua negara diharapkan dapat mengidentifikasi program prioritas dan potensi kerja sama kedua negara, serta pembahasan lebih lanjut mengenai usulan perundingan CEPA termasuk elemen cakupan CEPA," ujarnya.
Pada Januari–Juli 2022, total perdagangan Indonesia–Arab Saudi sebesar US$ 4,6 miliar atau meningkat 58,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, total perdagangan kedua negara pada 2021 mencapai US$ 5,6 miliar atau meningkat 40,44 persen dibanding 2020.
Ekspor Indonesia ke Arab Saudi US$ 1,6 miliar atau naik 18,28 persen, dan impor Indonesia dari Arab Saudi US$ 4 miliar atau naik 51,79 persen. Indonesia mencatatkan defisit perdagangan US$ 2,4 miliar terhadap Arab Saudi karena kebutuhan impor migas.
Komoditas ekspor utama Indonesia dari Arab Saudi adalah kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, saus, ikan yang diawetkan, dan arang. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Arab Saudi adalah berbagai produk kimia seperti alkohol asiklik, polimer propilena, polimer etilena, hidrokarbon asiklik, dan poliasetal.
Baca: Luhut Buka Perdagangan Bursa AS: Mantan Prajurit Lulusan Lembah Tidar Dapat Kehormatan Luar Biasa
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.