Inilah 5 Alasan Mengapa Negara Perlu Berutang

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 22 September 2022 16:08 WIB

Ilustrasi utang. Pexels/Karolina Grabowska

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya Indonesia, berbagai negara dari yang berkembang hingga maju pun memiliki utang. Lantas yang menjadi pertanyaan, mengapa suatu negara perlu untuk berutang? Lalu dana dari peminjaman tersebut digunakan untuk apa?

Dilansir dari djppr.kemenkeu.go.id, berikut beberapa alasan mengapa suatu negara perlu berutang:

1. Menghindari Opportunity Loss

Alasan peminjaman utang negara pertama ialah karena adanya kebutuhan yang perlu dibelanjakan oleh negara dan sifatnya tidak bisa ditunda. Sebaliknya, dengan menunda pembiayaan berpeluang mengakibatkan kerugian di masa yang akan datang.

Kemudian kesempatan pembiayaan dari hasil peminjaman ini akan disalurkan untuk menutupkan gap penyediaan infrastruktur dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pasalnya, IPM Indonesia masi tertinggal jauh dibandingkan dengan negara lainnya, yang nantinya disetorkan untuk peningkatan di sektor pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

Advertising
Advertising

2. Memberikan Aset Untuk Generasi Selanjutnya

Alasan kedua negara meminjam uang ialah untuk memberikan legacy atau warisan aset yang baik untuk generasi selanjutnya. Selain itu, terdapat istilah peraturan yang bernama golden rule. Dalam hal ini, dimaksudkan bahwa utang negara dapat menjadi investasi yang akan memenuhi keadilan antar generasinya dengan mewariskan beberapa aset.

Lalu legacy yang baik juga muncul apabila utang digunakan untuk membiayai berbagai hal yang produktif. Adapun beberapa belanja negara yang saat ini akan dirasakan dan diperlukan di kemudian hari, seperti belanja pendidikan dan infrastruktur.

3. Penerimaan Negara Belum Mencukupi

Alasan lainnya karena besaran belanja pemerintah belum tercukupi hanya dari penerimaan negara saja, seperti perpajakan, bea cukai, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan hibah. Sementara konsekuensi dari selisih kurang antara pendapatan dan belanja negara adalah defisit APBN. Maka dari itu butuhnya utang negara untuk menstimulus perekonomian rakyat. Dengan begitu kebijakan belanja yang ekspansif dapat diprioritaskan agar lebih produktif.

4. Utang untuk Menjaga Pertumbuhan Ekonomi

Tanpa adanya utang negara, maka ekonomi Indonesia tidak dapat tumbuh sampai di level saat ini. Melansir bps.go.id, ekonomoi Indonesia pada triwulan II-2022 mengalami pertumbuhana sebesar 3,72 persen, sedangkan terhadap triwulan II-2021 tumbuh sebesar 5,44 persen.

Untuk pembiayaan umum, utang negara mampu digunakan antara lain untuk membiayai Belanja produktif dan Penyertaan Modal Negara (PMN). Hal ini juga nantinya akan berisiko rendah akan meringankan beban generasi mendatang.

Banyak proyek infrastruktur yang dihasilkan dari utang pemerintah, meskipun hasilnya belum dapat dirasakan dalam waktu dekat. Sebagai contoh pembangunan jembatan yang membutuhkan 2-3 tahun, manfaat dari jembatan ini dapat dinikmati setelah jembatan selesai dibangun.

5. Utang untuk Mengembangkan Pasar Keuangan

Alasan terakhir dari perlunya peminjaman utang negara ialah bertujuan untuk mengembangkan pasar uang. Perlu diketahui bahwa instrumen utang pemerintah yang diperdagangkan di pasar keuangan digunakan untuk benchmark bagi industri keuangan.

Selain itu dari segi manfaat bagi masyarakat, utang pemerintah akan menjadi alternatif investasi jangka panjang. Sementara bagi Bank Indonesia, utang pemerintah dipakai untuk menjalankan kegiatan operasi moneter.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: JK Sebut Negara Wajar Berutang Untuk Percepat Pembangunan

Berita terkait

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

14 menit lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

9 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

9 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

11 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

14 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

18 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

18 jam lalu

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terpanas di dunia, sebagian besar adalah negara kepulauan yang suhu udaranya dipengaruhi oleh kenaikan suhu air laut.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya