Shopee PHK Karyawan, Lampu Kuning untuk E-Commerce Lain?

Selasa, 20 September 2022 11:17 WIB

Logo Shopee. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan e-commerce yang di bawahi Sea Grup, Shopee Indonesia, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 187 karyawan dari total 6.232 orang karyawan. Asosiasi E-commerce Indonesia atau IdEA memastikan, kondisi itu tak merembet atau diikuti perusahaan lain yang serupa di dalam negeri.

Ketua Umum IdEA Bima Laga menjelaskan, rembetan itu tidak akan terjadi karena perusahaan e-commerce memiliki strategi masing-masing dalam menghadapi permasalahan bisnis, baik yang dipengaruhi faktor eksternal, maupun internal. Karena itu, langkah efisiensi seperti PHK belum tentu serentak diterapkan.

"Faktornya banyak sih, jadi apa yang terjadi di satu e-commerce memengaruhi e-commerce lain? enggak," kata Bima saat dihubungi, Selasa, 20 September 2022.

Khusus untuk Shopee, Bima menjelaskan, bisnisnya di Indonesia sangat terpengaruh kondisi global karena induk perusahaannya maupun pendanaannya sendiri berasal dari luar negeri. Kala ekonomi dunia penuh dengan ketidakpastian, maka anak perusahaan seperti Shopee akan ikut terdampak.

"Kalau Shopee mungkin saya pikir faktor globalnya lebih dominan karena kan misalnya perang Ukraina berpengaruh, karena mereka kan lebih banyak di sana ya," ujar dia.

Advertising
Advertising

Meski begitu, Bima menekankan, langkah efisiensi ini juga diterapkan karena kondisi pasar digital di Indoneaia sendiri yang telah mulai berkembang baik. Oleh sebab itu, mereka tak lagi perlu terlalu fokus untuk mengakuisisi konsumen atau pengguna baru, hingga pelalu usahanya yang akan menjadi merchant.

"Posisi sekarang sebenarnya konsumennya sudah mulai matang nih, pelaku usahanya juga sudah mulai jelas, jadi bisa jadi pekerja yang ada di divisi tersebut sudah tidak terlalu menjadi prioritas, jadi ada efisiensi di sektor itu," kata Bima.

Sebelumnya, Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengungkapkan kebijakan PHK yang dilaksanakan manajemen Shopee kemarin, 19 September 2022, dilakukan lantaran pengaruh kondisi ekonomi global saat ini.

“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” katanya melalui keterangan tertulis pada Senin, 19 September 2022.

Sumber Tempo menyebutkan jumlah karyawan yang di-PHK sebanyak 3 persen dari total jumlah karyawan perusahaan teknologi tersebut. Bila mengambil data jumlah karyawan perusahaan milik Sea Grup itu di Indonesia sebanyak 6.232 orang, maka diperkirakan ada sebanyak 187 pegawai yang dilepas oleh perusahaan yang juga bergergak di bidang e-commerce tersebut.

“Perusahaan akan berfokus ke pertumbuhan bisnis yang mandiri serta berkelanjutan, dan kami ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaan kami stabil di situasi ekonomi saat ini,” kata Radynal.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

3 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

8 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

9 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

9 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

9 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Shopee Beri Garansi Tepat Waktu Jika Pesanan Tak Sesuai Jadwal Tiba

10 hari lalu

Shopee Beri Garansi Tepat Waktu Jika Pesanan Tak Sesuai Jadwal Tiba

Shopee berupaya menciptakan pengalaman belanja yang nyaman dan menyenangkan, baik penjual maupun pembeli.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

12 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

13 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

13 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Shopee Berikan Voucher Kaget untuk Kembalikan Semangat Pengguna Pasca Lebaran

14 hari lalu

Shopee Berikan Voucher Kaget untuk Kembalikan Semangat Pengguna Pasca Lebaran

Shopee menghadirkan kampanye 5.5 Voucher Kaget atau spesial diskon pasca Lebaran, mulai tanggal 15 April - 5 Mei 2024

Baca Selengkapnya