Satker Tampik Pembangunan Depo LRT Jabodebek Terhambat: Hanya Soal Lahan

Senin, 19 September 2022 07:00 WIB

Foto udara pembangunan depo LRT (Light Rail Transit) di Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Jumat 27 Mei 2022. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, pembangunan LRT Jabodebek dengan panjang lintasan 44,43 km dan 18 titik stasiun pemberhentian merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah transportasi perkotaan yang saat ini pembangunan konstruksinya telah mencapai 90%. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Pembuat Komitmen Urban Transport LRT Jabodebek dari Kementerian Perhubungan, Ferdian Suryo Adhi Pramono, menampik pembangunan depo kereta layang ringan di Depok terhambat. Ia mengatakan masalah pembangunan depo ini hanya soal pembebasan lahan.

“Kendala awal hanya pembebasan lahan yang secara total baru selesai di akhir 2020,” ujar dia kepada Tempo, Ahad malam, 18 September 2022.

Pembangunan depo di Bekasi yang tak kunjung selesai membuat operasional LRT molor. Operasional LRT Jabodebek yang semula dijadwalkan berlangsung Agustus 2022 mundur menjadi Juni 2023. Padahal, di luar depo, sebagian sarana sepur ringan itu sudah selesai dibangun.

Selain persoalan depo, Ferdian mengatakan pihaknya masih perlu melakukan uji dinamis di lintasan kereta. Ada keterbatasan jalur untuk proses uji kereta yang digerakkan oleh aliran listrik third rail.

Tak hanya itu, Ferdian menuturkan ada beberapa faktor yang membuat kereta layang ringan tak kunjung beroperasi secara komersial. “Pengujian integrasi sistem operasi atau persinyalan, pengujian sistem di sarana yang belum selesai maupun untuk kebutuhan pelatihan sumber daya manusia," ucap Ferdian.

Advertising
Advertising

Pada Mei 2022, Ferdian menjelaskan, 21 rangkaian kereta yang siap beroperasi sudah dikirim ke Stabling Yard Depo. Sementara itu, enam rangkaian kereta lainnya masih di lintasan untuk untuk dilakukan uji coba, baik pengujian kekuatan struktur oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan atau KKJTJ dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maupun pengujian oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.

Sebelumnya, data hasil evaluasi dari Crossrail International Ltd—konsultan perkeretaapian asal Inggris—yang dikemas dalam laporan peninjauan ahli berjudul “Operation Readiness LRT Jabodebek” terungkap. Laporan yang ditujukan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan itu merupakan hasil tinjauan konsultan yang berjalan selama lima pekan—termasuk satu pekan untuk menyiapkan presentasi perwakilan Crossrail. Laporan Crossrail rampung pada 6 April 2022.

Dari salinan yang didapat Tempo, entitas milik Departemen Transportasi Pemerintah Inggris itu merangkum temuan masalah yang dituangkan dalam empat bagian laporan. Salah satu persoalan dalam catatan itu adalah ketidaksiapan depo LRT Jabodebek di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Poin 4,2 dan 4,3 tinjauan Crossrail menyebutkan bahwa depo sebagai garasi ramngkaian kereta belum siap menampung armada LRT yang diproduksi serta dikirim oleh PT INKA pada Oktober 2019, dilanjutkan secara bertahap hingga tahun lalu. Sebagian armana ditempatkan di atas rel, baik untuk diuji coba maupun parkir.

Saat gedung depo belum selesai dibangun, infrastruktur teknis untuk sistem grade of automation (GOA) level 3—teknologi pengendalian kereta tanpa masinis—sudah dipasang. Ada juga catatan soal kelemahan proses perizinan di depo LRT.

“Peralatan konstruksi jalur sudah ada di lokasi, tapi persetujuan untuk membangun jalan akses depo masih tertahan. Hal ini bisa memicu penundaan waktu,” berikut bunyi laporan itu seperti dikutip dari Koran Tempo Edisi Sabtu, 17 September 2022.

Sementara itu pada poin 2,24, Crossrail juga menyinggung soal kekeliruan pemahaman istilah operational readiness. PT KAI sebagai calon pengelola proyek sepur berkecepatan rata-rata 40 kilometer per jam ini dianggap hanya menilai kesiapan operasi berdasarkan penyelesaian system integration testing. Padahal, tahap itu hanya satu dari banyak elemen operation rediness lainnya.

Kepala Divisi LRT Jabodebek dari PT KAI Mochamad Purnomosidi mengatakan manajemen sudah mempelajari laporan dari Crossrail. Namun, dia menyebutkan banyak temuan konsultan tersebut yang sudah diklarifikasi. “Sebagian kecil kami adopsi, tapi kebanyakan kami luruskan,” katanya.

Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Perseo) Tbk, Pundjung Setya Brata juga mengkonfirmasi hasil tinjauan Crossrail. “Semua pemangku kepentingan bersama-sama menindaklanjuti sesuai dengan lingkup masing-masing,” ucap dia.

KHORY ALFARIZI | YOHANES PASKALIS | KORAN TEMPO

Baca juga: LRT Jabodebek Dievaluasi Konsultan Inggris, Depo Belum Siap

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

15 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

15 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

16 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

21 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

1 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

2 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

2 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

5 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

5 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya