Kemendag Tak Setuju DMO Dihapus, Khawatir Minyak Goreng Lari ke Luar Negeri

Minggu, 18 September 2022 14:43 WIB

Sejumlah petani kelapa sawit menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Selasa, 17 Mei 2022. Para petani kelapa sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menuntut pemerintah untuk mencabut larangan ekspor minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. TEMPO/ Cristian Hansen

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan tak sepakat jika aturan pemenuhan stok domestik atau DMO kelapa sawit dihapus. Sebab, DMO adalah kebijakan yang dapat mengontrol agar industri dalam negeri memperhatikan pasokan kebutuhan sawit di Tanah Air.

"Nanti kalau DMO dihapuskan, minyak goreng berlarian ke luar negeri lagi bagaimana? Kita berusaha untuk tidak goyah," kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra, saat dihubungi Tempo pada Ahad, 18 September 2022.

Usulan penghapusan DMO muncul dari Ombudsman RI. Ombudsman merekomendasikan kepada Kemendag untuk segera mencabut aturan DMO bagi produk crude palm oil atau CPO karena tak memberikan solusi atas masalah sengkarut minyak goreng di Indonesia.

Kementerian Perdagangan, kata Syailendra, harus tetap membuat kebijakan yang tegas soal pemenuhan kewajiban dalam negeri. Salah satunya dengan tetap menerapkan DMO. Apalagi, kuota pemenuhan DMO hanya sebagian kecil dari hasil produksi atau sekitar 10 persen.

"Sisanya ekspor," katanya. Jika tak ada DMO, ia tak menjamin pengusaha dapat memperhatikan pasokan kebutuhan sawit untuk domestik.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Syailendra mengaku belum mendengar soal rekomendasi Ombudsman ihwal penghapusan kewajiban DMO. "Waktu saya rapat tata niaga minyak kemarin dengan Ombudsman, enggak ada itu rekomendasi ke kami," kata dia.

Masalah sawit bergulir sejak akhir tahun lalu. Pemerintah sempat menutup keran ekspor karena pengusaha memprioritaskan pengiriman CPO ke luar negeri yang mengakibatkan minyak goreng di dalam negeri langka.

Situasi penutupan ekspor itu sempat membuat harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani anjlok bahkan di bawah Rp 1.000 per kilogram. Kini, Syailendra mengklaim masalah TBS sudah berangsur selesai. Harga TBS sawit telah naik menjadi lebih dari Rp 2.000 per kilogram, bahkan Rp 2.500 per kilogram.

Kondisi harga TBS pun dianggap sudah jauh lebih tinggi dan stabil ketimbang sebelumnya. Ia berujar, sejumlah relaksasi dilakukan secara besar-besaran oleh pemerintah untuk kembali menstabilkan pasar sawit, seperti penghapusan pungutan ekspor (PE) dan bea keluar (BK) hingga mencapai total US$ 400.

"Kalau kita terus digoyang-goyang lagi, kebijakannya diganti lagi, waduh nanti kayak kemarin lagi," ucapnya.

Di sisi lain, Syailendra juga mengaku telah melakukan survei terhadap harga minyak goreng ke Papua, Timika, Sorong, dan Manokwari. Hasilnya, kata dia, harga minyak di masing-masing daerah telah mencapai Rp 14 ribu per liter atau sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Yeka Hendra Fatika, mengatakan kebijakan DMO bukan hal yang efektif untuk mengatasi masalah minyak goreng. "Oleh sebab itu Yeka meminta agar Kemendag segera melaksanakan pencabutan DMO sawit. Ombudsman pun memberikan tenggat waktu paling lama 60 hari," ujarnya di Jakarta pada Selasa, 13 September 2022.

Kekhawatiran soal kelangkaan minyak goreng jika DMO dicabut, Yeka berujar pemerintah melaksanakan distribusi minyak goreng melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebab, menurutnya minyak goreng adalah barang kebutuhan pokok yang diproduksi secara massal dan ketersediaannya menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Kan ini produk tidak elastis. Jadi kalau harga minyak goreng turun, enggak akan bikin cuci tangan pakai minyak goreng kan tiba-tiba? Jadi tidak elastis, tetap saja kebutuhannya segitu," kata Yeka.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Kemendag Klaim Harga Telur Stabil, Rp 27- 30 Ribu Per Kilogram

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

2 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

2 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

3 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

4 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

4 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

4 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

4 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya