Pemerintah Terus Genjot Infrastruktur, Ekonom Soroti Dampaknya ke Neraca Perdagangan

Sabtu, 17 September 2022 14:01 WIB

Suasana bangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, 24 Mei 2018. Proyek Infrastruktur yang dibangun di era pemerintahan Presiden Joko Widodo ini diduga melanggar HAM. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyoroti pemerintah yang hingga kini masih terus menggenjot pembangunan infrastruktur. Ia menilai pembangunan infrastruktur akan kian mendorong ketergantungan yang besar terhadap impor besi, baja, dan mesin. Akibatnya, neraca perdagangan bakal terbebani.

Walaupun saat ini Indonesia masih beruntung karena defisit perdagangan bisa ditutup dengan kenaikan harga komoditas, menurut Bhima, harus diwaspadai ketika siklus harga mulai berbalik.

"Ketika booming harga komoditasnya turun, maka banyak infrastruktur yang menjadi beban bagi defisit impor. Yang terakhir adalah utilitas," ujarnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 16 September 2022.

Selain itu, ia menyebut ada masalah dalam pembangunan infrastruktur yakni efektivitas proyek yang tak sesuai dengan harapan.

Buktinya, biaya logistik yang seharusnya turun akibat adanya infrastruktur, nyatanya masih cukup tinggi berkisar 23,5 dari produk domestik bruto (PDB). Di lapangan juga tak terlihat penurunan biaya secara signifikan.

Advertising
Advertising

"Padahal tujuan awal infrastruktur itu meningkatkan konektivitas dan menurunkan biaya logistik, karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan biaya logistik yang paling mahal di kawasan," ucapnya.

Persoalan lainnya, menurut Bhima, adalah daya saing dan efisiensi investasi. Dengan pembangunan infrastruktur yang cukup masif, Incremental Capital Output Ratio Indonesia berada di tingkat delapan. Artinya berinvestasi di Indonesia semakin boros.

Selanjutnya: BUMN dalam kondisi berdarah dikorbankan untuk bangun infrastruktur.

<!--more-->

Penugasan-penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya dalam membangun infrastruktur juga membuat likuiditas perusahaan pelat merah itu terganggu. Bahkan ada BUMN karya yang rasio utangnya sudah enam kali. Padahal, batas maksimum rasio yang wajar adalah 3,5 kali.

"Jadi BUMN karya dalam kondisi yang cukup berdarah untuk dikorbankan dalam pembangunan infrastruktur," kata Bhima.

Selain itu, pembangunan infrastruktur cukup menyedot likuiditas dari perbankan. Padahal, dana itu seharusnya bisa untuk membiayai kegiatan produktif lainnya yang memang tepat sasaran dan langsung berkaitan dengan daya saing misalnya pelaku usaha domestik.

Bhima juga menyoroti pemanfaatan infrastruktur menurut yang kerap tidak tepat sasaran. Hal ini terlihat dari beberapa bandara yang sepi penumpang, tetapi tetap dipaksakan dibangun. Begitu juga okupansi jembatan tidak sesuai harapan dan tingkat utilitasnya relatif rendah.

Baca: Tolak Kenaikan Harga BBM, Puluhan Ribu Buruh Akan Terus Demo hingga Puncaknya 4 Oktober

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

2 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

12 jam lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

12 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

13 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

14 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

14 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

16 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

19 jam lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

19 jam lalu

Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

Sepuluh bandara tersebut berdasarkan 2024 Stressful Airport Index di Eropa

Baca Selengkapnya

10 Bandara Terbersih di Dunia, Didominasi Asia Hanya 1 dari Eropa

1 hari lalu

10 Bandara Terbersih di Dunia, Didominasi Asia Hanya 1 dari Eropa

Dari sepuluh bandara terbersih di dunia, hanya satu bandara di Eropra yang masuk dalam daftar tersebut

Baca Selengkapnya