Kredit Tumbuh Menguat, CIMB Niaga Incar Laba Tahun Ini Rp 6 T

Kamis, 15 September 2022 21:04 WIB

CIMB Niaga. cimbniaga.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) memproyeksikan laba hingga akhir tahun dapat mencapai lebih dari Rp 6 triliun, sejalan dengan kinerja perseroan pada paruh pertama 2022.

Sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, CIMB Niaga dan entitas anak berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 20,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp2,13 triliun menjadi Rp2,56 triliun.

Apabila dirinci, pertumbuhan laba BNGA ditopang oleh beban bunga yang menyusut lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan bunga. Alhasil, pendapatan bunga bersih bank menjadi Rp6,54 triliun.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyampaikan kinerja perseroan di semester I//2022 didorong oleh pertumbuhan kredit atau pembiayaan yang kuat, peningkatan pada pendapatan berbasis komisi, pengelolaan biaya yang baik, dan pembentukan cadangan kredit yang lebih rendah.

“Kami harapkan [laba] masih bisa di atas 6 triliun [hingga akhir tahun 2022],” kata Lani saat ditemui di Wisma Bisnis Indonesia, Kamis 15 September 2022.

Lani menyampaikan sejumlah strategi yang dilakukan perseroan telah berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, bank swasta terbesar kedua di Indonesia itu berharap portofolio kredit dan pembiayaan tetap bisa tumbuh 8 persen hingga akhir tahun.

Selain itu, Lani juga menargetkan pertumbuhan dana murah atau current account savings account (CASA) berupa giro dan tabungan dapat tumbuh dua digit. Sejauh ini, CIMB Niaga masih optimistis tahun ini, kita lihat perkembangan yang terakhir,” pungkasnya.

Adapun pada paruh pertama tahun ini, dari sisi penghimpunan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK), CIMB Niaga secara konsolidasi tumbuh 6,4 persen yoy, dari Rp218,07 triliun menjadi Rp231,99 triliun. Pertumbuhan DPK berasal dari CASA berupa giro dan tabungan yang naik 12,1 persen yoy, dari Rp136,01 triliun menjadi Rp152,45 triliun.

Sementara itu dari sisi rasio keuangan, rasio kredit macet atau nonperforming loan (NPL) bank only tercatat berada di level 3,60 persen gross dan 0,99 persen net. Pada periode yang sama, loan to deposit ratio (LDR) naik menjadi 78,62 persen dari 76,78 persen.

Kemudian net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), masing-masing sebesar 4,36 persen dan 74,67 persen pada posisi Juni 2022. Lalu, rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) 2,05 persen dan 12,62 persen.

BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

2 hari lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya