Neraca Perdagangan Surplus USD 5,76 Miliar, BPS: 28 Bulan Berturut-turut

Kamis, 15 September 2022 17:36 WIB

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan neraca perdagangan per Agustus 2022 surplus US$ 4,74 miliar.

"Neraca perdagangan sampai Agustus ini membukukan surplus 28 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers virtual Rabu, 15 September 2022.

Bila ditlik secara year on year pada Agustus 2022 ini, nilai ekspor mencapai US$ 27,91 miliar dan impor mencapai US$ 22,15 miliar.

Adapun surplus neraca perdagangan Agustus 2022 ditopang oleh surplus neraca komoditas nonmigas. Neraca perdagangan nonmigas pada Agustus 2022 surplus sebesar US$ 7,74 miliar. Komoditas penyumbangnya adalah bahan bakar mineral, besi dan baja, serta lemak dan minyak nabati/hewani.

Sedangkan neraca perdagangan migas defisit US$ 1,98 miliar. Komoditas penyumbangnya adalah minyak mentah, hasil minyak, dan gas.

Advertising
Advertising

Sementara itu, dalam neraca perdagangan nonmigas Indonesia berdasarkan negara per Agustus 2022, tercatat tiga negara mitra perdagangan nonmigas terbesar, yaitu India, Amerika Serikat, dan Filipina.

Neraca perdagangan RI dengan India, misalnya, tercatat surplus sebesar US$ 1.814,1 juta. Komoditas utamanya adalah lemak dan minyak nabati/hewani, bahan bakar mineral, bahan kimia anorganik.

Kemudian surplus terbesar kedua dicatatkan pada perdagangan RI - Amerika Serikat dengan nilai sebesar US$ 1.653,7 juta. Komoditas utamanya adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, lemak dan minyak nabati/hewani, dan pakaian atau aksesoris.

Lalu surplus ketiga terbesar ketiga dibukukan oleh kegiatan perdagangan RI- Filipina dengan nilai US$ 1.092,4. Komoditas terbesar adalah mineral, kendaraan dam bagiannya, serta besi dan baja.

Sedangkan defisit neraca perdagangan monmigas pada Agustus 2022 menurut negara, ada tiga negara terbesar yaitu Australia, Cina, dan Thailand.

Defisit perdagangan antara RI-Australia tercatat sebesar US$ 678,6 juta. Komoditas utamanya adalah serealia dan bahan bakar mineral.

Kemudian defisit peragangan dicatatkan antara RI-Cina, dengan nilai defisit terbesar kedua yakni US$ 411,7 juta. Adapun komoditas utamanya adalah mesin dan peralatan mekanis serta begiannya, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.

Kemudian defisit neraca perdagangan RI-Thailand mencapai US$ 289,1 juta. Komoditasnya adalah mesin dan perlengkapan mekanis serta bagiannya, plastik dan barang dari plastik.

Baca: Uang Tabungan Haji Penjaga SD Rusak Dimakan Rayap, BI Ganti Rp 20 Juta 220 Ribu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

10 jam lalu

Jokowi Sebut Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Diperpanjang

Freeport beberapa kali menyuarakan harapan agar izin ekspor konsentrat tembaga tetap dibuka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

12 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

14 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

1 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

1 hari lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

1 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

1 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya