Dana Kelolaan Bisnis Wealth Management BCA Capai Rp 110 Triliun

Senin, 5 September 2022 18:17 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sedang mengembangkan bisnis pengelolaan kekayaan atau wealth management dari yang selama ini dikenal sebagai bank pembiayaan atau payment bank. Pengembangan bisnis segmen ini menjadi fokus karena dana kelolaan yang dikumpulkan semakin membesar.

Direktur BCA Haryanto T. Budiman mengatakan, pembaruan bisnis ini dilakukan untuk mengimbangi perkembangan zaman dan untuk meraup segmen anak muda yang minat investasinya semakin tinggi. Dia memastikan, BCA tidak akan meninggalkan model bisnis payment bank yang menjadi kekuatan selama ini.

"Ke depannya kita mulai bertransformasi, kita tetap jadi payment bank tapi kita juga ingin masuk melayani nasabah-nasaba kita karena kebutuhan mereka bukan hanya taransaski tapi juga pelayanan investasi dan proteksi," kata dia saat konferensi pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin, 5 September 2022.

Untuk merealisasikan model bisnis yang baru ini, dia mengatakan, manajemen BCA akan fokus berinvestasi pada aplikasi wealth management yang telah dimiliki, yaitu Welma. Dia enggan mengungkapkan total investasi yang digelontorkan perusahaan untuk mengembangkan aplikasi itu.

"Kita akan terus perbaiki Welma dan kita akan investasi di Welma untuk perbaiki fitur-fiturnya supaya lebih baik lagi dan lebih murah lagi bagi nasabah kita untuk investasi," ujar Haryanto.

Advertising
Advertising

Dengan Welma, nasabah kata dia bisa membuat single investor identification atau SID secara online dan bertransaksi jual beli secara online pada produk antara lain Obligasi Perdana dan Sekunder mulai dari Rp1 juta, Reksa Dana mulai dari Rp100.000, dan Reksa Dana off shore mulai dari US$10.000.

Transaksi investasi melalui aplikasi tersebut menunjukkan tren yang positif, dengan jumlah pengunduh atau downloader mencapai lebih dari 475.000 pengguna, dengan nominal transaksi lebih dari Rp50 triliun sejak diluncurkan akhir tahun 2019 lalu.

Hingga Semester I - 2022, kinerja dana kelolaan BCA tumbuh positif, terlihat dari pertumbuhan asset under management (AUM) produk Reksa Dana dan Obligasi yang mencapai 54 persen secara year on year dengan total nilai mencapai Rp 110 triliun.

"Jadi dari payment bank kita juga ingin menjadi yang melayani bisnis dari pada wealth manajemen karena itu memiliki nasabah base, customer base yang prima, yang mungkin sulit dibandingkan bank-bank lain dari berbagai sektor," ucapnya.

Untuk meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan keuangan dan memperkenalkan ragam serta karakteristik produk investasi dan proteksi, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyelenggarakan acara BCA Wealth Summit 2022.

BCA Wealth Summit 2022 berlangsung secara hybrid, mulai dari periode 8-9 September 2022 diselenggarakan secara offline di Jakarta, khusus bagi nasabah BCA Solitaire dan BCA Prioritas. Kemudian pada periode 10-23 September 2022 dilangsungkan secara online untuk seluruh masyarakat yang berminat, melalui website wealthsummit.bca.co.id.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

BCA

Berita terkait

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

22 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

1 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

5 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

8 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

10 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

10 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

10 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

14 hari lalu

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

17 hari lalu

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes untuk April 2024. Hartono Bersaudara dan Dato Sri Tahir urutan berapa?

Baca Selengkapnya