Profil Prof Mubyarto Begawan Ekonomi Kerakyatan Penggagas Inpres Desa Tertinggal

Sabtu, 3 September 2022 13:07 WIB

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Prof Dr Murbyato merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan. Mubyarto lahir di Sleman pada 3 September 1938. Sejak kecil, Mubyarto menghabiskan waktunya di Yogyakarta.

Mubyarto berhasil meraih gelar sarjananya di UGM dan ia melanjutkan studinya di Vanderbilt University pada 1962. Di Vanderbilt University, Murbyato berhasil meraih gelar MAster of Arts. Pada 1965, Mubyarto berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy dari Iowa State University. Mubyarto berhasil meraih gelar doktornya tersebut dalam usia yang relatif muda, yaitu 27 tahun. Mubyarto berhasil memertahankan disertasinya yang berjudul Elastisitas Surplus Beras yang Dapat Dipasarkan di Jawa-Madura.

Setelah menyelesaikan studinya di Amerika Serikat, Mubyarto kembali ke Tanah Air dan menghabiskan waktunya sebagai dosen di Fakultas Ekonomi UGM. Dalam obituari yang dirilis oleh UGM, disebutkan bahwa Mubyarto menjadi Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM.

Mubyarto juga pernah menduduki berbagai posisi penting, seperti Asisten Menteri Perdagangan (1968-1973), Kepala Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan UGM (1983-1994), Anggota MPR (1987-1999), Asisten Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (1993-1998), Staf Ahli Menteri Koordinator Ekuin (1993-1998), danKepala Pusat Studi Ekonomi Pancasila UGM.

Sebagai akademisi, Mubyarto dikenal dengan ide dan gagasannya tentang ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan yang dikembangkan oleh Mubyarto ini merupakan pengejawantahan lebih lanjut dari Ekonomi Pancasila yang pertama kali dicetuskan oleh Bung Hatta. Salah satu implementasi Ekonomi Kerakyatan yang digagas Mubyarto adalah kebijakan Inpres Desa Tertinggal (IDT).

Advertising
Advertising

Kebijakan IDT ini dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan dengan memberikan hibah dana dari pemerintah kepada masyarakt untuk dikelola. Konsep hibah dana ini kemudian banyak diadopsi dan dikembangkan dalam banyak program-program yang berkaitan dengan pembangunan di Indonesia.

Mubyarto meninggal pada 24 Mei 2005 karena penyakit jantung yang dideritanya. Mubyarto meninggal dalam usianya yang ke 67 tahun. Walau Mubayrto sudah tiada, kontribusinya dalam perkembangan dan pembangunan ekonomi di Indonesia masih terus dikaji dan dikembangkan oleh para penerusnya.

EIBEN HEIZIER

Baca: Mubyarto: Konglomerat Maunya Utangnya Dibebaskan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

3 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

15 jam lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

17 jam lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

18 jam lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

18 jam lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

23 jam lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

1 hari lalu

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

2 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

2 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya