Harga BBM Naik? Begini Ragam Bensin Pertamina Sejak Orde Baru

Reporter

Idris Boufakar

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 2 September 2022 09:10 WIB

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -Pertamina pernah merilis beberapa puluh tahun lalu bensin atau bahan bakar minyak dengan merek Super tahun 1980-an karena kebutuhan yang tinggi. Namun kandungan oktan bensin tersebut naik jadi 98 menjelang tahun 1990-an.

Dilansir dari laman pertamina.com pelayan kebutuhan energi dalam negeri, PT. Pertamina setidaknya pernah memproduksi 11 jenis BBM untuk mesin bensin.

Ada yang Masih, Ada yang Distop

Sebagian kini masih tetap dipasarkan dan sebagian lagi terpaksa dihapus akibat dianggap menimbulkan polusi yang membahaykan kesehatan. Namun ada juga yang dihapus akibat kesulitan memperoleh bahan baku.

Ihwal rencana kenaikan harga BBM dalam waktu dekat. Berikut jenis-jenis bensin dari dulu hingga sekarang, baik yang disubsidi maupum tidak.

1. Super dan Super TT
Pada 1980-an, Pertamina pernah merilis bensin dengan nama Super. Super hadir dengan nilai oktan 95, bisa dibilang setara dengan Pertamax Plus. Lalu pada 1990-an berubah menjadi Super TT (Tanpa Timbal) dengan kandungan oktan meningkat menjadi 98. Lahirnya Super TT mengikuti perjanjian internasional yang mewajibkan bensin tanpa timbal, sesuai dengan namanya.

Advertising
Advertising

2. Premix
Pertamina pernah menghadirkan produk
dengan nama Premix yang mana singkatan dari Premium Mixture pada awal 1990-an. Premix hadir dengan tambahan zat Methyl Tertier Buthyl Ether (MTBE). Awalnya Premix memiliki angka oktan minimal 92 layaknya Pertamax. Lalu pada 1994, nilai oktannya naik menjadi 94 setelah disahkan oleh Dirjen Migas.

3. BB2L
Mungkin tak banyak yang tahu Pertamina pernah menawarkan bensin dengan nama BB2L dengan nilai oktan 80-85. BB2L sendiri merupakan singkatan dari Bensin Biru 2 Langkah. Sesuai dengan namanya, bensin ini diperuntukkan kendaraan 2-tak. Bensin jenis ini mengandung timbal 0,013 gram/liter. Para aktivis lingkungan sangat menentang BBM yang mengandung timbal karena sangat membahaykan kesehatan. Karena itu, BBM ini akhirnya dihapus.

4. BioPremium
Pertamina juga pernah menjual produk yang diberi nama BioPremium dan diluncurkan pada 2006. Pada dasarnya sih sama saja dengan Premium, namun ditambah dengan bio ethanol dengan perbandingan 98:2. BioPremium dibuat berdasarkan standar yang dicantumkan dalam Dirjen Migas No. 3674 K/24/DJM/2006. Namun sayang, BioPremium dihapus pada 2010 karena kesulitan suplai Ethanol Unhydrous sebagai campuran.

5. BioPertamax
Lalu Pertamina juga pernah menjual bensin bernama BioPertamax. Mirip dengan BioPremium, bensin yang satu ini campuran dari Pertamax dengan ethanol sebanyak 5 persen. BioPertamax ini muncul pada Desember 2006 setelah peluncuran BioPremium dan BioDiesel. Nasibnya pun sama dengan BioPremium, harus dihilangkan karena kesulitan mendapat suplai bahan campuran.

6. Premium
Premium terbilang BBM yang sering menimbulkan pro-kontra. Sebab, saat ini menjadi produk bensin dengan angka oktan paling rendah, yakni RON88. Di kalangan pecinta lingkungan dianggap BBM busuk karena kotor dan sangat mencemari lingkungan dan membahaykan kesehata. BBM ini sering diudulkan dihapus tapi selalu gagal dihapus akibat kuatnya pro-kontra. Bensin ini diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88. Punya angka oktan rendah, Premium dapat digunakan pada kendaraan dengan kompresi rendah kisaran 9,1.

7. Pertalite
Pertalite merupakan bensin dengan oktan 90, di atas Premium. Jenis bahan bakar ini lebih baik digunakan untuk kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1. Bisa dibilang lebih cocok untuk mayoritas kendaraan bermotor di Tanah Air dibanding Premium. Dengan tambahan zat aditif untuk mencegah korosi, Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap memastikan kualitas.

8. Pertamax
Kemudian ada Pertamax merupakan bensin dengan angka oktan minimal 92 berstandar internasional. Pertamax sangat direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).

Dengan ecosave technology, Pertamax mampu membersihkan bagian dalam mesin (detergency). Bensin jenis ini juga dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin (corrotion inhibitor), serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna (demulsifier).


9. Pertamax Turbo
Bensin yang satu ini hasil kerjasama Pertamina dengan Lamborghini untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi. Kelasnya berada di atas Pertamax dengan tingkat oktan 98 dan dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost Formula (IBF). Sebagai bensin kelas atas, Pertamax Turbo memiliki beberapa kelebihan. Sebut saja meningkatkan akselerasi, kecepatan maksimal, hingga tenaga karena hasil pemakaran yang lebih sempurna.

10 . Pertamax Racing
Para konsumen mungkin agak asing dengan BBM jenis Pertamax Racing karena tidak dijual secara umum. Bensin yang satu ini bukan untuk kendaraan yang melaju di jalan raya karena khusus untuk kendaraan balap atau mesin dengan kompresi lebih tinggi dari 13:1. Kadar oktan yang sudah diakui federasi balap internasional ini diklaim lebih dari 100. Hal tersebut menjadikan mesin lebih responsive, lebih stabil, dan memiliki daya tahan yang tinggi.

11. Pertamax Plus
Pertamax Plus hadir sebagai bahan bakar non-subsisi dengan angka oktan 95. Kelasnya berada di atas Pertamax dan dibuat sesuai standar International Worldwide Fuel Charter (IWWFC) dan emisi Euro II. BBM ini cocok untuk kendaraan dengan mesin injeksi hingga yang sudah menggunakan turbocharger dan yang memiliki rasio kompresi sekitar 10:1 hingga 11:1. Namun pada 2016, Pertamax Plus distop Pertamina dan digantikan Pertamax Turbo.

IDRIS BOUFAKAR

Baca juga: Terpopuler Bisnis: Harga BBM Belum Naik, Jokowi ke Tambang Grasberg Freeport

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

6 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

18 jam lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

2 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

4 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

5 hari lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

5 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

7 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

9 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

10 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya