Sri Mulyani: Pandemi Pengaruhi APBN Secara Fundamental Tiga Tahun Berturut-turut

Selasa, 30 Agustus 2022 17:57 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Rapat tersebut membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi Covid-19 mempengaruhi kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara fundamental selama tiga tahun berurut-turut. “Pada tahun 2020, 2021, dan 2022,” ujar dia dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Agustus 2022.

Sri Mulyani berharap pada tahun 2023 akan ada situasi yang relatif normal, artinya pandeminya bisa dikelola. Kemudian bukan menjadi risiko yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat maupun terhadap perekonomian dan APBN. “Dan ini memang terlihat dari perkembangan virus maupun jumlah kasus, vaksinasi, dan booster,” kata dia.

Namun, Sri Mulyani menambahkan, pada 2023 akan muncul risiko lain yang bergeser dari sisi ekonomi global. Menurut dia, selama pandemi dengan adanya kegiatan ekonomi masyarakat seluruh dunia yang terganggu maka supply disruption terjadi karena banyak kegiatan produksi terhenti atau terganggu akibat pandemi.

Kemudian, kata dia, semua negara melakukan stimulus atau yang disebut countercyclical menggunakan instrumen fiskal dan moneter secara sangat agresif. Sehingga menyebabkan tahun 2021 muncul pemulihan ekonomi yang berasal dari demand side.

Namun di sisi supply-nya belum sepenuhnya normal atau siap akibat pandemi Covid-19 yang masih berjalan tahun lalu dengan adanya varian Delta dan Omicron. Sehingga pada tahun 2021 sebetulnya sudah mulai muncul tanda-tanda ketidakseimbangan supply - demand di mana distruption sisi supply demand dengan sisi demand yang mengalami peningkatan.

Advertising
Advertising

“Karena memang didorong oleh kebijakan fiskal dan moneter,” tutur dia.

Sementara, Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan setiap pembahasan RAPBN selalu diupayakan semaksimal mungkin. Namun, kata dia, jangkauan alam pikir manusia ada batasnya.

Selanjutnya: "Walau RAPBN sudah disiapkan matang, nyatanya ada kejadian baru yang luput dalam mitigasi."

<!--more-->

“Banyak hal yang kita perkirakan sudah kita persiapkan dengan matang sebagai landasan kebijakan, nyatanya masih ada kejadian baru yang luput dalam mitigasi yang tidak kita perhitungkan sebelumnya,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pada saat pembahasan RAPBN 2020 di tahun 2019, tidak ada satu pun yang bisa memperkirakan pada tahun 2020 dunia akan dilanda pandemi Covid-19. Kejadian serupa terjadi saat membahas RAPBN 2022 di tahun 2021, di mana tidak ada satu pihak pun yang bisa menebak ada perang Rusia-Ukraina di tahun 2022 yang berlanjut hingga saat ini.

“Padahal kedua peristiwa itu sangat mempengaruhi keadaan ekonomi, sosial, politik, dan keamanan dunia, bahkan situasi dalam negeri,” kata Said.

Namun, politikus PDIP itu tidak ingin mengajak jatuh pada fatalistis, melainkan sebaliknya mengajak untuk semua pihak untuk memperluas horizon. Serta mengurutkan setiap peristiwa-peristiwa menjadi pilihan mata rantai baru yang kemungkinan akan terjadi.

Indonesia, kata Said, memang membutuhkan insight berbagai pihak, bukan hanya ekonomi, tapi juga geopolitik, keamanan, energi dan lainnya. “Upaya ini kita dedikasikan agar bangunan APBN kita tahun depan mencakup berbagai langkah mitigasi dengan baik,” tutur Said.

Baca: Polemik BBM Subsidi, Faisal Basri Sebut Malaikat pun Beli Jika Harganya Lebih Murah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

5 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya