Samuel Sekuritas: IHSG Melesat ke Zona Hijau Dipicu Saham Big Cap
Reporter
Arrijal Rachman
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 30 Agustus 2022 12:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melesat ke zona hijau pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa, 30 Agustus 2022. IHSG bertengger di posisi 7.211,23, menguat 1,11 persen dari level penutupan perdagangan kemarin 7.132,04.
Tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia mencatat, per akhir sesi I perdagangan hari ini, 323 saham menguat, sementara 208 melemah, dan 187 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 6,73 triliun, dan frekuensi perdagangan sebanyak 814.475 kali.
"IHSG melesat kencang di sesi pertama hari ini dan menutup sesi di level 7.211,2," kata tim analis Samuel Sekuritas, Selasa.
Salah satu faktor yang mendongkrak pergerakan IHSG dari pagi hingga siang ini, kata tim analis Samuel Sekuritas, adalah menguatnya saham-saham big cap atau perusahaan yang memiliki kapitalisasi raksasa di atas Rp 10 triliun.
Saham-saham big cap ini sekaligus menjadi top leading movers di sesi pertama hari ini, tiga diantaranya yaitu GOTO yang naik 2,3 persen, BBCA yang market cap-nya berhasil tembus Rp1.000 triliun tumbuh 0,9 persen, dan ASII tumbuh sebesar 2,9 persen.
Adapun lima besar top gainer sesi I hari ini berdasarkan persentase kenaikan berdasarkan catatan Samuel Sekuritas adalah INCF (+32,7 persen ke Rp77 per saham), SBMA (+16,7 persen ke Rp195 per saham), MRAT (+16,5 persen ke Rp354 per saham), TRIS (+13,3 persen ke Rp170 per saham), BRAM (+10,7 persen ke Rp9.300 per saham).<!--more-->
Lima besar top loser sesi pertama hari ini berdasarkan persentase penurunan antara lain MEDS (-7 persen ke Rp372 per saham), PNBN (-6,9 persen ke Rp2.000 per saham), YPAS (-6,9 persen ke Rp670 per saham), ESTA (-6,9 persen ke Rp175 per saham), RICY (-6,8 persen ke Rp137 per saham).
IHSG berhasil kembali ke zona hijau di tengah tren beragam dari bursa global dan regional. Bursa AS ditutup melemah pada Senin, DJIA -0,57 persen, S&P500 -0,67 persen, dan Nasdaq -1,02 persen.
Kondisi di AS ini kata tim analis Samuel Sekuritas merupakan dampak pidato hawkish pimpinan Bank Sentral AS The Federal Reserve atau The Fed Jerome Powell dalam konferensi Jackson Hole.
"Investor tampak masih dilanda kekhawatiran terkait kenaikan suku bunga. Di samping penurunan pasar saham, aksi jual juga terlihat di pasar obligasi, terlihat dari naiknya imbal hasil US Treasury 2 tahun ke level tertinggi dalam 15 tahun terakhir," ujar tim analis Samuel Sekuritas.
Sementara itu, pasar saham Asia cenderung beragam di sesi pertama hari ini. Nikkei menguat +1,1 persen, begitu juga STI +0,5 persen, dan Kospi +0,8 persen. Adapun Hang Seng -0,9 persen, dan Shanghai -0,5 persen.
Baca Juga: Samuel Sekuritas Perkirakan IHSG Menguat Hingga Level 7.160 Hari Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.