Dugaan 26 Juta Data IndiHome Bocor, Pakar: Bisa Dikopi Berulang-ulang

Selasa, 23 Agustus 2022 13:39 WIB

Logo Indihome. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta -Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menanggapi dugaan kebocoran 26 juta data pelanggan Indihome. Dia mengibaratkan kebocoran data seperti ban dalam, maka data itu adalah udara di dalam ban dan server penyimpanan data itu adalah ban dalamnya.

Jika ban bocor, maka udara yang ada di dalam ban akan keluar. Jika udara di dalam ban diberi warna kuning, maka akan jelas terlihat ketika ban bocor maka udara di sekitar ban bocor tersebut menjadi berwarna kuning. Ketika ban sudah ditambal, maka udara baru—katakan berwarna biru—akan dipompakan ke dalam ban, tapi ini tidak menghilangkan fakta bahwa udara kuning sudah keluar dari ban dalam.

“Hanya karena udara tidak berwarna saja kita mengira bahwa kebocoran ban tadi tidak memberikan pengaruh terhadap udara disekitarnya,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Selasa, 23 Agustus 2022.

Begitu pula dengan kebocoran data di internet, kata Alfons, sekali data bocor dan keluar dari server, maka data itu akan dapat dikopi berulang-ulang. “Sekalipun penyebab kebocoran data sudah ditambal, data yang sudah bocor itu sudah tidak bisa dikembalikan lagi ke server dan akan berada di internet selamanya,” kata dia.

Dalam peristiwa kebocoran data, tidak ada manfaatnya menghukum pengelola data jika pengelola data tidak sadar akan kesalahannya karena hal ini tentu akan berulang lagi. Sebagai catatan, jika terjadi kebocoran data, yang paling menderita dari setiap kebocoran data adalah pemilik data dan bukan pengelola data.

Advertising
Advertising

Pengelola data, kata Alfons, paling banter hanya mendapat malu, dianggap tidak kapabel. Namun, pemilik data yang harus menanggung akibat dari kebocoran data.

“Kalau data yang bocor adalah kredensial, mungkin mitigasi seperti mengganti password atau aktifkan Two Factor Authentication (TFA) bisa dilakukan dan efektif menangkal efek negatif bagi pemilik data asal diumumkan segera dan pemilik kredensial menyadari hal ini,” tutur dia.

Namun jika yang bocor adalah data lain seperti data kependudukan, informasi rahasia pribadi atau log akses situs, maka pemilik data kependudukan dan log akses situs tersebut yang akan paling menderita. “Karena data yang bocor tersebut tidak seperti kredensial yang dapat diganti,” ucap Alfons.<!--more-->

Sementara, VP Network/IT Stra, Tech and Architecture Telkom, Rizal Akbar, menyatakan selama ini pihaknya telah menyimpan data pribadi dan browsing history pelanggan IndiHome dengan terproteksi. Dua data itu juga dipastikan tak pernah disimpan berdampingan.

Penyimpanan itu, kata Rizal, dilakukan sesuai dengan perintah Undang-undang yang mewajibkan penyelenggara jasa telekomunikasi menyimpan detail percakapan termasuk browsing history. "Jadi kami menyimpan itu bukan keinginan kami, tetapi amanat undang-undang. Jadi seluruh yang kami lakukan itu dasarnya ada di Undang-undang," kata Rizal dalam konferensi pers, Senin, 22 Agustus 2022.

Adapun kewajiban untuk menyimpan data pelanggan itu tertuang dalam UU Telekomunikasi No. 36/1999 dan PP 71/2019 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik. Selain itu ada aturan lain yang mewajibkannya yakni Permenkominfo No. 20/2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik, dan No. 1/2021 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi.

Rizal menyebutkan banyaknya regulasi pemerintah itu yang membuat Telkom Indonesia patuh. Pelanggan pun tak perlu khawatir karena perusahaan menyimpannya dengan sangat terkendali dan terproteksi.

"Jadi tidak mungkin secara teknis ada satu row yang menyimpan nomor informasi IndiHome dan nomor browsing history secara berdampingan," ucap Rizal.

Sementara itu, SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza memastikan semua data pelanggan telah tersimpan cukup aman. Terkait informasi yang beredar dan mengatakan 26 juta data pelanggan yang terdiri dari data pribadi dan browsing history IndiHome bocor dan dijual di forum breached.to, Reza menegaskan hal tersebut tidak valid.

"Dari hasil investigasi yang dilakukan, Telkom memastikan bahwa data pelanggan yang diduga bocor itu tidak mengandung ID IndiHome yang valid serta tidak ada dampaknya terhadap pelanggan," kata Reza.

Baca Juga: Terpopuler Bisnis: Dana Judi Online Mengalir ke Tax Haven, Risiko Jika RI Impor Minyak dari Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

10 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

3 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

4 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

10 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

10 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

11 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

14 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya