Jokowi Minta Semua Desa Tanam Cabai dan Bawang untuk Kendalikan Inflasi

Jumat, 19 Agustus 2022 16:33 WIB

Presiden Jokowi juga pernah menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Satgas Covid-19 guna menekan penyebaran Covid-19 di sembilan provinsi prioritas. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah melapor pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal kenaikan harga bawang dan cabai sebagai penyumbang tingginya inflasi Indonesia.

"Jadi saya lapor presiden saja. Pak, kita suruh saja semua desa itu menanam cabai merah bawang ini. Supaya inflasi kita bisa dikendalikan sekitar 4 persen," ucapnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, dikutip dari video YouTube, Jumat, 19 Agustus 2022.

Ia menjelaskan tingginya inflasi Indonesia yang mencapai level 4,94 itu didorong oleh harga pangan, khususnya kenaikan harga cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit. Padahal menurutnya, inflasi pokok Indonesia hanya sebesar 2,48 persen.

"Kita ini kampungan juga sebenernya. Kenapa jadi 4,9 ya itu karena harga bawang merah, cabai rawit, cabai merah, itu yang mempengaruhi inflasi kita ini.

Luhut mengatakan, level inflasi Indonesia masih bagus dibandingkan negara-negara lain. Ia kemudian membandingkan level inflasi Indonesia dengan Amerika dan Turki yang mencapai dua digit. Menurutnya, situasi perekonomian Indonesia saat ini seharusnya membuat masyarakat bangga.

Advertising
Advertising

"Kita kadang-kadang ada yang enggak bangga sama negara ini. Kalau ada yang tidak suka pemerintah ya gapapa kan 2024 ini selesai," ucapnya.

Meski begitu, ia mengakui bahwa kondisi pemulihan ekonomi saat ini perlu disikapi seperti sedang berperang. Musuhnya, kata Luhut, ada dua yaitu energi dan pangan. Sehingga, pemerintah akan memfokuskan pengendalian inflasi pada kondisi pangan dan energi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menerbitkan aturan penggunaan anggaran tak terduga di daerah untuk pengendalian inflasi. Ia ingin agar pos anggaran itu dipakai untuk menutup biaya transportasi distribusi pangan.

Meski inflasi Indonesia lebih rendah ketimbang negara lain, menurut Presiden Jokowi, angka itu sudah melebihi batas atas sasaran, yaitu 3 persen plus minus 1 persen. Salah satu penyebabnya adalah inflasi volatile food yang mencapai 11,47 persen dari seharusnya maksimal 6 persen.

RIANI SANUSI PUTRI | FAJAR PEBRIANTO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

6 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

8 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

8 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

13 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

16 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya