Pemerintah Diminta Tahan Kenaikan Harga Solar untuk Angkutan Barang dan Penumpang

Jumat, 19 Agustus 2022 06:39 WIB

Antrean kendaraan lengang di SPBU Giwangan, Yogyakarta, pada hari pertama pendataan kendaraan pengguna Solar dan Pertalite pada Jumat, 1 Juli, 2022. FOTO: TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, khawatir kenaikan harga Solar akan memicu melambungnya inflasi. Dia meminta pemerintah menahan harga Solar khusus untuk kendaraan angkutan barang dan transportasi umum.

“Jadi untuk solar tetapkan saja dibatasi hanya untuk angkutan barang dan penumpang tanpa menaikkannya,” ujar dia melalui sambungan telepon pada Kamis, 18 Agustus 2022.

Pemerintah sebelumnya memberikan sinyal kuat untuk meningkatkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite. Sinyal-sinyal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan terpisah.

Di tengah wacana kenaikan harga BBM bersubsidi, Fahmy mengatakan pemerintah sebaiknya mengkaji ulang soal harga Solar. Sebab, konsumen Solar kini rata-rata merupakan kendaraan untuk distribusi logistik atau kendaraan umum--berbeda dengan Pertalite yang umumnya dikonsumsi oleh kendaraan pribadi.

Kenaikan harga Solar untuk angkutan barang pun dikhawatirkan memberi efek domino terhadap meningkatnya harga-harga barang. “Tidak semua (kendaraan barang) menggunakan Pertalite. Pertalite lebih banyak digunakan untuk pemilik mobil pribadi dan sepeda motor pribadi,” tutur Fahmy.

Advertising
Advertising

Adapun untuk Pertalite, Fahmy menyarankan pemerintah mengerek harga hingga maksimal Rp 9.250 per liter. Dengan harga tersebut, Pertalite masih bisa dijangkau masyarakat kelas menengah dan bawah. Karena, kata dia, konsumen Pertalite umumnya adalah kelompok bawah.

Di samping itu, dari total konsumen Pertalite, Fahmy menyebut hanya 40 persen yang berhak mendapatkan subsidi. Harapannya dengan kenaikan harga Pertalite, 60 persen konsumennya akan migrasi ke Pertamax.

“Nah perkara itu kenapa Rp 9.250, supaya disparitas dengan Pertamax tidak terlalu tinggi. Sehingga kemudian yang 60 persen itu akan pindah ke Pertamax. Harapannya adalah seperti itu,” ucap dia.

Fahmyu melanjutkan, kenaikan harga Pertamax bisa dilakukan sekaligus atau tidak secara bertahap. Adapun saran ini disampaikan lantaran Fahmy mengaku mendengar wacana dari pemerintah yang akan menaikkan harga Pertalite sampai Rp 10 ribu per liter.

Dia melihat kenaikan tersebut terlalu tinggi dan bisa berdampak terhadap peningkatan inflasi. Akhirnya, kebijakan ini malah bakal menurunkan daya beli masyarakat dan menggerus pertumbuhan ekonomi. “Itu yang membuat Persiden Joko Widodo alias Jokowi masih bimbang dan ragu. Karena tidak ingin momentum pertumbuhan yang mencapai 5,44 persen itu terganggu dengan kenaikkan harga Pertalite,” kata dia.

Baca: Jokowi Bandingkan Harga Beras RI Rp 10 Ribuan dengan 4 Negara: Ini Harus Kita Pertahankan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

3 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

7 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

13 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

23 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya