ITDC Pakai Fasilitas Energi Terbarukan untuk Layani Wisatawan di Mandalika
Reporter
Supriyantho Khafid (Kontributor)
Editor
Francisca Christy Rosana
Selasa, 16 Agustus 2022 21:28 WIB
TEMPO.CO, Mataram - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mendorong pemanfaatan energi terbarukan untuk sejumlah fasilitas di dalam kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami juga menggunakan sejumlah fasilitas di dalam kawasan (Mandalika) yang lebih ramah lingkungan," tutur Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro di Lombok, Selasa, 16 Agustus 2022.
Fasilitas tersebut antara lain penerangan jalan umum (PJU), charging station berbasis tenaga surya, hingga pemanfaatan lahan untuk solar farm. Selain itu, ITDC meningkatkan operasional kawasan yang ramah lingkungan melalui penggunaan moda transportasi bertenaga listrik dan penyediaan pengolahan air dan limbah dalam kawasan.
Bram menuturkan pemanfaatan energi terbarukan dan ramah lingkungan di kawasan The Mandalika ini merupakan komitmen untuk mewujudkan lokasi itu sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan. Saat ini, kata dia, 541 unit PJU berbasis tenaga surya telah terpasang dan tersebar di sejumlah titik.
Ada juga lima unit charging station berbasis energi surya yang tersebar di Kuta Beach Park dan Pertamina Mandalika Circuit. Instalasi PJU dibangun sebagai bagian dari program Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP). Sedangkan fasilitas publik charging station disiapkan melalui kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Yayasan Sinar Utama Nusantara (SUN).
Adapun MUTIP adalah program pembangunan infrastruktur pariwisata di The Mandalika yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). MUTIP merupakan program pembiayaan pertama secara mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia.
Untuk semakin memaksimalkan sumber penggunaan energi terbarukan berbasis tenaga surya dalam jangka panjang, ITDC akan menyediakan lahan seluas 24,9 hektare. ITDC akan bekerja sama dengan investor untuk mengembangkan kawasan tersebut.
Selain itu, ITDC menyiapkan transportasi berupa 20 unit motor listrik, empat unit buggy, dan lima unit segway untuk mendukung aktivitas operasional kawasan. ITDC pun menyediakan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang berfungsi untuk mengolah air laut menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi.
Ke depannya, melalui proyek MUTIP, ITDC bakal meningkatkan operasional kawasan yang lebih ramah lingkungan dengan menyediakan Waste Water Treatment Plant (WWTP) untuk mengolah limbah cair dan Solid Waste Treatment Plant (SWTP) untuk mengolah limbah padat. "Diharapkan kawasan ini semakin dapat memenuhi fasilitas sebagai destinasi pariwisata dengan konsep sustainable tourism berstandar internasional,” ujar Bram.
SUPRIYANTHO KHAFID (Mataram)
Baca: Alokasi Subsidi Energi pada 2023 Turun jadi Rp 210,7 Triliun, Harga BBM Akan Naik?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini