Puan Maharani: RI Harus Kurangi Kencanduan Ekspor Komoditas

Selasa, 16 Agustus 2022 14:41 WIB

Puan Maharani mengenakan kebaya kutubaru di Sidang Tahunan MPR, Selasa, 16 Agustus 2022/Foto: Tangkapan Layar YouTube Biro Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan terganggunya suplai pangan dan energi dunia akibat konflik geopolitik global harus menjadi pelajaran serius bagi Indonesia. Menurut Puan, Indonesia perlu mengurangi ekspor komoditas untuk meningkatkan kemandirian pangan dan ketahanan energi nasional.

"Perlahan kita (Indonesia) harus mulai mengurangi kecanduan ekspor komoditas," kata Puan dalam sambutan sebelum Pidato pembukaan masa persidangan pertama tahun sidang 2022-2023 pada Selasa, 16 Agustus 2022.

Investasi di Indonesia, kata Puan, pun harus diarahkan untuk menguatkan industri nasional dan meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor. Dia mengatakan tren urbanisasi yang makin berkembang juga harus dimitigasi sejak dini.

Ihwal ketahanan pangan, menurut Puan, Indonesia terus mengalami degradasi tenaga kerja sektor pertanian dari tahun ke tahun. Alih fungsi lahan pertanian dan produktivitas tanaman pangan rakyat pun tidak cukup berkembang untuk menopang kemandirian pangan.

"Risiko kita mengalami defisit pangan akan jauh lebih besar," ujarnya.

Advertising
Advertising

Suplai pangan yang sebagian bertumpu pada impor, menurut dia, memberikan efek kerentanan yang serius bagi negara. Risiko terhadap kelangkaan stok dan kenaikan harga serta gejolak kurs mengharuskan Indonesia membayar efek ekonomi yang lebih mahal dari kebiasaan yang mengandalkan impor.

Di sisi lain Puan memperkirakan, ke depan, pembangunan nasional akan menghadapi berbagai tantangan berat. Di tengah pandemi yang sudah semakin terkendali, dunia kembali bertatapan pada peningkatan pelbagai risiko yang berpotensi menahan keberlanjutan pemulihan perekonomian global dan nasional.

"Lonjakan harga komoditas strategis kerentanan pangan, kerentanan energi dan peningkatan inflasi global serta ancaman stagflasi," ujarnya.

Ancaman tersebut akan berdampak besar bagi perekonomian nasional, khususnya dari segi fiskal dan moneter. Kondisi ini akan mempengaruhi investasi, daya beli masyarakat, kemampuan keuangan negara, serta pemulihan ekonomi nasional.

Selain menghadapi tantangan global, pembangunan nasional dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam negeri. Khususnya, pemulihan ekonomi nasional, penyelesaian sejumlah agenda pembangunan yang tertunda, serta berbagai permasalahan struktural dalam pembangunan.

HENDARTYO HANGGI

Baca: Jokowi Beberkan Penyebab RI Tak Impor Beras Konsumsi 3 Tahun Terakhir

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

10 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

12 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya