Jokowi Beberkan Penyebab RI Tak Impor Beras Konsumsi 3 Tahun Terakhir
Reporter
Arrijal Rachman
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 16 Agustus 2022 11:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka-bukaan ihwal penyebab keberhasilan Indonesia tidak lagi mengimpor beras konsumsi selama 3 tahun terakhir. Salah satunya karena sejumlah proyek infrastruktur yang telah dibangun berhasil mendukung produktifitas beras nasional.
Di antara proyek infrastruktur itu adalah pembangunan bendungan dan irigasi di berbagai tempat. Pada periode 2014-2024 pemerintah menargetkan pembangunan 61 bendungan.
"Untuk beras konsumsi, kita sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir. Pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional," kata Jokowi saat membacakan pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.
Dengan tidak lagi adanya impor beras selama 3 tahun terakhir, Indonesia baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute karena dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak 2019.
Jokowi berpendapat, kemampuan menjaga daya tahan pangan ini ke depannya akan semakin besar setelah pemerintah akan juga fokus optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau. Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis maupun hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, kata dia juga akan terus dilakukan.
<!--more-->
"Dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi," ucap Kepala Negara.
Apalagi, dia melanjutkan, kawasan industri hijau di Kalimantan Utara akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia. Dengan begitu, Indonesia dipastikannya akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional.
"Upaya tersebut bisa langsung disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio. Pemanfaatan kekayaan hayati laut secara bijak, akan menjadi kekuatan besar untuk produk pangan, farmasi, dan energi," kata Jokowi.
Berdasarkan Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementan dan Badan Pusat Statistik (BPS), Stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras dan pada 30 April 2022 menjadi 10,15 juta ton beras.
Baca: Sebut IKN Kota Rimba, Jokowi: Bukan Hanya untuk ASN, tapi...
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.