Surat Utang Global Dinilai Tingkatkan Beban Negara

Reporter

Editor

Kamis, 26 Februari 2009 19:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan, Drajad Hari Wibowo, menilai penerbitan surat utang global (global bond) akan menumpuk beban dan risiko pemerintah. Pasalnya, ketatnya likuiditas di pasar keuangan global akan meningkatkan besaran imbal-hasil (yield) yang harus ditanggung negara.

Dia mengatakan, pemerintah memang memiliki kewenanganan sumber pembiayaan anggaran, termasuk dalam bentuk global bond. Apalagi di saat defisit anggaran kini membengkak dari Rp 51,3 triliun menjadi Rp 139,5 triliun.

"Tidak masalah jika yield yang ditawarkan rendah. Tapi saya kira dengan kondisi sekarang, itu tidak mungkin," katanya usai rapat kerja dengan Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Kamis (26/2).

Seperti diberitakan situs berita Bloomberg, Kamis (26/2), pemerintah Indonesia mulai menawarkan surat utang jangka menengah (medium term note) antara lima sampai sepuluh tahun dalam denominasi dolar. Surat utang ini diharapkan dapat mengaut pemasukan US$ 4,5 miliar atau Rp 54,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penawaran telah dimulai sejak Rabu (25/2) malam di New York, Amerika Serikat. Namun dia belum bisa menyebutkan berapa target indikatif yang akan diserap pemerintah.

"Kami masih akan melihat perkembangan sampai malam ini," katanya siang tadi usai memberikan kesaksian dalam sidang Uji Materil Undang-Undang Pajak Penghasilan di Mahkamah Konstitusi.

Pada penerbitan global bond ini pemerintah telah menunjuk Barclays Plc dan UBS AG sebagai pelaksana (arranger).

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

58 menit lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

28 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

39 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

48 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

50 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

51 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya