Emiten Cina Delisting dari Bursa Amerika, Saham Alibaba Merosot

Sabtu, 13 Agustus 2022 08:52 WIB

Logo Alibaba Group terlihat di kantornya di Beijing, Cina 5 Januari 2021. [REUTERS / Thomas Peter]

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah emiten Cina mengalami pelemahan saham pada Jumat, 12 Agustus 2022, di Bursa Amerika Serikat. Pelemahan terjadi setelah beberapa emiten mengumumkan rencana delisting dari Wall Street.

Rencana delisting tersebut dipicu ketegangan soal audit perusahaan. Adapun saham emiten yang telah mengumumkan akan delisting, seperti China Life Insurance Co., PetroChina Co., dan China Petroleum & Chemical Corp. (Sinopec), langsung anjlok 3 persen.

Pelemahan ini turut menyeret penurunan terbesar di Nasdaq Golden Dragon China Index yang merosot sampai 2 persen. Pengumuman delisting pun ikut mendorong saham lain asal Cina tersungkur. Alibaba Group Holding Ltd., Pinduoduo Inc., dan JD.com Inc., misalnya, mengalami penurunan saham lebih dari 1 persen.

Alibaba baru-baru ini mengatakan akan melakukan pencatatan saham di papan utama bursa saham Hong Kong. Direktur investasi GAM Investment Management Jian Shi Cortesi mengatakan banyak perusahaan Cina yang akan memindahkan listing ke negara lain.

“Kami memperkirakan lebih banyak perusahaan Cina secara suka rela delisting dari Amerika atau memindahkan listing utama mereka ke Hong Kong,” ucap Jian Shi.

Advertising
Advertising

Risiko delisting ini membebani American Dopository Receipt (ADR) China atau kepemilikan saham perusahaan di luar Amerika. Sebelumnya, sekitar 200 perusahaan Cina, termasuk Alibaba dan Baidu Inc., kemungkinan akan menghadapi ancaman delisting karena regulator Amerika tidak dapat memverifikasi audit keuangan mereka.

Rencana itu berawal dari selisih kedua negara akibat Amerika mengizinkan regulator mereka mengakses kertas kerja audit perusahaan Cina. Dalam hal ini, negosiator belum mencapai kesepakatan.

Analis pasar Saxo Markets, Redmond Wong, mengatakan Pemerintah Cina ragu-ragu memberikan data BUMN kepada regulator asing. Raksasa transportasi online Cina, Didi Global Inc., mengumumkan rencana untuk delisting dari New York Stock Exchange pada Desember di bawah tekanan dari regulator negara tersebut yang khawatir data perusahaan besar akan terkespose oleh pengaruh asing.

BISNIS

Baca juga: Terpopuler Bisnis: Thomas Lembong Ungkap Proyek Mangkrak Ancol, Direksi Baru Garuda

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

23 menit lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

14 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

18 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

18 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

19 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

22 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya