Baru Ulang Tahun ke45, Bursa Efek Indonesia Sejatinya Ada Sejak Zaman Kolonial

Kamis, 11 Agustus 2022 22:22 WIB

Aktivitas pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 10 September 2020. Penghentian perdagangan saham dilakukan pada pukul 10.36 WIB. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - 10 Agustus 2022 diperingati sebagai ulang tahun Bursa Efek Indonesia ke45. Tanggal ini sebenarnya hanya peringatan atas aktifnya kembali bursa saham lantaran sejatinya telah didirikan sejak masa kolonial Belanda. Laman resmi Bursa Efek Indonesia idx.co.id menyatakan instrumen pasar modal atau bursa efek telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Sejarah mencatat bahwa pasar modal pertama adalah Vereniging Voor de Effectenhandel telah didirikan sejak 14 Desember 1912 di Batavia. Tujuannya tentu untuk menunjang kepentingan Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC yang berkuasa saat itu.

Jurnal yang diterbitkan oleh repository.uir.ac.id, menyatakan pada waktu itu sistem perdagangan yang ditawarkan berbentuk lelang. Tiap pialang mengajukan penawaran dari efek yang dijual hingga ditentukan bersama kesepakatan mengenai harga. Bursa efek pada saat itu bersifat demand-following yang hanya mengikuti kebutuhan para investor dan para pedagang efek perusahaan.

Perjalanan bursa Batavia banyak hambatan di beberapa periode akibat banyak faktor eksternal. Meletusnya perang dunia pertama dan kedua, transisi pemerintahan dari pemerintahan kolonial Belanda ke pemerintahan Indonesia, hingga berbagai faktor internal yang menyebabkan pasar modal saat itu tidak berkembang seperti yang diharapkan.

Pada 1914 hingga 1918 bursa ditutup selama terjadinya Perang Dunia Pertama. Kemudian, Bursa Efek Batavia kembali dibuka bersamaan dengan dibukanya Bursa Efek Semarang dan Bursa Efek Surabaya pada 1925 hingga 1942.

Advertising
Advertising

Bursa Efek Batavia kembali ditutup pada 1942 akibat Perang Dunia Kedua hingga 1952. Sedangkan, Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Semarang ditutup terlebih dahulu pada 1939 akibat isu politik Perang Dunia Kedua.

Penguasaan bursa efek oleh pemerintah kolonial berlangsung hingga 1956 sebelum program nasionalisasi perusahaan oleh pemerintahan Orde Lama. Namun, bursa saham vakum dari transaksi hingga 1977.

Diresmikan Lagi tapi Tak Aktif

Presiden Soeharto meresmikan kembali Bursa Efek Jakarta 10 Agustus 1977. BEJ dalam naungan Badan Pelaksana Pasar Modal atau BAPEPAM yang ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.

Pada awal aktifnya kembali, BEJ tidak mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat, karena masyarakat pada waktu itu lebih memilih instrumen perbankan. Hingga 1987, aktivitas perdagangan di BEJ menjadi lesu dengan hanya ada 24 emiten selama 10 tahun.

Akibat lesunya perdagangan, akhirnya pemerintah Orde Baru melakukan deregulasi peraturan perundang-undangan pasar modal untuk memudahkan emiten dan para investor. Pada 1987, pemerintah Indonesia menyusun Paket Desember 1987 yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia.

Pemerintah Indonesia juga meluncurkan Paket Desember 1988 yang juga memberikan kebijakan positif bagi pertumbuhan pasar modal.

Lalu, pada 2 Juni 1988 terbentuk Bursa Paralel Indonesia yang diprakarsai oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek atau PPUE. Kemudian, pada 16 Juni 1989 juga dibentuklah Bursa Efek Surabaya yang dikelola PT Bursa Efek Surabaya. Pada 1995, Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

Menurut idx.com, swastanisasi Bursa Efek Jakarta terjadi pada 1992 dan perubahan fungsi dari Badan Pelaksana Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

Jurnal dari repository.uir.ac.id, menulis pada 2007 menjadi titik penting bagi perkembangan pasar modal di Indonesia. Pada tahun ini, bursa saham menjadi Bursa Efek Indonesia.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: IHSG Tergelincir ke Zona Merah di Sesi Pertama, Indeks Sektor Teknologi Rontok

Berita terkait

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

5 hari lalu

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

Asal-usul Hari Buruh bermula dari tragedi Haymarket yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

10 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

17 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

19 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

20 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

24 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

30 hari lalu

Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

31 hari lalu

Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Dulu, meriam Si Jagur diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

33 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

36 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya