Antisipasi Kekurangan Gizi, Moeldoko: Diversifikasi Pangan dengan Tanam Sorgum di NTT

Senin, 1 Agustus 2022 16:25 WIB

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko melambaikan tangan ke arah awak media setelah diperiksa di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 12 Oktober 2021. Moeldoko diperiksa terkait laporannya terhadap dua peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW). TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengklaim pemerintah telah bekerja keras untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan akibat perubahan iklim dan geopolitik global. Sejumlah langkah yang bisa dilakukan adalah melakukan diversifikasi pangan, optimalisasi pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, hingga kebijakan politik anggaran untuk ektensifikasi lahan-lahan pertanian.

"Untuk diversifikasi pangan, saya sudah mengawali menanam sorgum di NTT," ujar Moeldoko dalam keterangan resmi, Senin, 1 Agustus 2022. "Ternyata dalam kondisi yang kering, sorgum bisa tumbuh dengan subur. Nah, kita perlu mencari altrnatif-alternatif pangan baru untuk menggantikan beras."

Ia mengaku telah banyak mendengar dan menampung aspirasi pemangku kepentingan terkait upaya peningkatan produktivitas pangan. Beberapa di antaranya mulai dari upaya memudahkan perizinan pengembangan varietas benih baru, penyelesaian konflik lahan-lahan pertanian dan perkebunan, serta optimalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) untuk mengatasi permainan tengkulak.

Moeldoko juga meminta seluruh elemen masyarakat mulai mempersiapkan diri dengan meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan melakukan diversifikasi pangan. Apalagi dunia kini dihadapkan dengan tantangan kekurangan gizi.

Ia mengungatkan agar Indonesia tidak jatuh dalam krisis pangan seperti yang kini mulai terjadi di beberapa negara. Sebagai contoh, kata Moeldoko, 19 juta orang di dunia kini mengalami kurang gizi.

Advertising
Advertising

"Lalu 394 juta masyarakat global sedang kesulitan dalam sektor pangan. Menghadapi situasi ini kita ngapain? Ini yang harus kita cari solusinya,” tuturnya.

Saat ini, kata Moeldoko, ketersediaan pangan di dalam negeri masih sangat baik. Bahkan, dalam 3 tahun terakhir, produktivitas di sektor pertanian terutama pada komoditas beras mengalami surplus sehingga kebutuhan konsumsi nasional tercukupi.

<!--more-->

Namun demikian, menurut dia, Indonesia lengah. Apalagi situasi dunia terus berubah sangat cepat seperti perubahan iklim dan cuaca serta kondisi geopolitik global.

"Perubahan iklim dan cuaca bisa menyebabkan kondisi gagal panen. Perubahan geopolitik global, bisa membuat negara-negara produsen komoditas pangan menghentikan ekspornya, dan menyebabkan kenaikan harga energi sehingga terjadi konversi dari makanan menuju energi karena kebutuhan kapital," ucap Moeldoko.

Ketua Umum HKTI ini juga menilai saat ini Indonesia masih diuntungkan oleh kondisi iklim dan cuaca, di mana fenomena La Nina atau fenomena curah hujan tinggi yang terjadi saat ini berdampak positif pada sektor pertanian. Sebab, dengan begitu, petani tidak mengalami gagal panen.

Tapi di sisi lain, Indonesia juga terkena dampak terjadinya geopolitik global seperti konflik Rusia-Ukraina dan persoalan politik di Belarus yang membuat Indonesia tidak bisa mengimpor gandum. Padahal kebutuhan impor gandum Indonesia sebesar 30 persen di sana.

Moeldoko menyebutkan persoalan politik di Belarus membuat Indonesia harus mengimpor pupuk dari negara lain dengan harga lebih tinggi. "Belum lagi kenaikan harga minyak dunia yang membuat situasi semakin sulit. Ini tantangan dan harus kita cari solusinya."

BISNIS

Baca: Warga Diteror Usai Kritik Pemblokiran PSE, Johnny Plate: Teror Bagaimana, Kominfo yang Diteror

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Indonesia dan Vietnam Perkuat Kerjasama Teknologi Pertanian Lahan Rawa

1 hari lalu

Indonesia dan Vietnam Perkuat Kerjasama Teknologi Pertanian Lahan Rawa

Pertemuan ini bertujuan memperkuat kerjasama di sektor pertanian antara Indonesia dan Vietnam, terutama dalam pengembangan teknologi lahan rawa.

Baca Selengkapnya

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

5 hari lalu

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

Program ini memungkinkan Indonesia mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Bantuan Beras Langkah Konkret Ringankan Beban Masyarakat: Patut Disyukuri Lho

6 hari lalu

Jokowi Sebut Bantuan Beras Langkah Konkret Ringankan Beban Masyarakat: Patut Disyukuri Lho

Menurut Jokowi di semua negara sekarang menghadapi kesulitan karena kenaikan harga pangan

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

6 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

7 hari lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

11 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

12 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

12 hari lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

13 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

15 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya