Penyaluran Kredit Naik, Bank Neo Commerce Raih Pendapatan Bunga Rp547 Miliar

Reporter

Minggu, 31 Juli 2022 19:45 WIB

Tjandra Gunawan, President Director & CEO of PT Bank Neo Commerce Tbk. Sumber: dokumen Bank Neo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp547 miliar atau tumbuh 302 persen pada akhir Juli 2022 dibandingkan 30 Juni 2022.

Kinerja positif yang diraih oleh Bank Neo Commerce merupakan hasil dari semakin lengkapnya berbagai layanan dan fitur yang BNC hadirkan di aplikasi Neobank.

“Setahun terakhir, kami secara konsisten terus menambah berbagai layanan dan fitur keuangan digital yang benar-benar bermanfaat dan digunakan nasabah BNC.
Berbagai layanan ini juga yang berkontribusi pada peningkatan kinerja kami yang cukup signifikan di semester I tahun 2022 ini," kata Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, 31 Juli 2022.

Pendapatan tersebut didorong oleh penyaluran total kredit BNC yang mencapai Rp7,0 triliun sampai semester I 2022 atau naik sebesar 84,2 persen dibandingkan dengan posisi 30 Juni 2021 yang sebesar Rp3,8 triliun.

Penyaluran kredit ini antara lain dilakukan secara digital atau online yang mana terbukti banyak diminati oleh masyarakat sehingga transaksi kredit melalui produk ini di kuartal II tahun 2022 meningkat cukup signifikan.

Advertising
Advertising

Adapun pendapatan berbasis komisi atau fee based income BNC juga meningkat secara signifikan menjadi Rp176,1 miliar di Juni 2022 atau naik sebesar 973,8 persen dibandingkan posisi Juni 2021.

Pada semester I 2022 BNC masih mencatatkan rugi Rp611,4 miliar, tetapi kerugian BNC ini secara konsisten mengalami tren penurunan setiap bulannya, dimana kerugian yang tadinya mencapai Rp159,9 miliar pada Januari tahun 2022 terus mengalami penurunan, hingga akhirnya pada bulan Juni 2022, BNC dapat membukukan laba sebesar Rp5,6 miliar.

Adapun biaya promosi BNC di semester I 2022 mencapai Rp251,3 miliar atau naik 139,8 persen apabila dibandingkan biaya promosi di Juni 2021 yang sebesar Rp104,8 miliar.

Pasalnya BNC baru meluncurkan produk mobile banking (dengan nama neobank) di akhir Maret 2021, dan pengguna BNC posisi akhir Juni 2022 sudah mencapai 18,5 juta atau 9 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah pengguna per Juni 2021 yang sebanyak 2 juta pengguna, sehingga untuk biaya-biaya yang berkenaan dengan operasional di semester I 2021 tidak sebesar biaya di semester I 2022.

Perkembangan baik lainnya adalah penurunan secara bertahap atas Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dimana pada Desember 2021 BOPO BNC berada di posisi 224,01 persen, lalu turun menjadi 192,34 persen di Maret 2022, dan menjadi 156,75 persen pada Juni 2022.

Tak hanya itu, rasio Net Interest Margin (NIM) pada Juni 2022 berhasil naik menjadi 10,16 persen dari 7,72 persen di Maret 2022 dan 5,15 persen pada posisi Desember 2021.

Selain itu, BNC juga mencatatkan berbagai pencapaian positif, seperti di sisi Aset juga naik cukup signifikan, yaitu sebesar 104,6 persen dari Rp6,99 triliun di Juni 2021 menjadi Rp14,3 triliun di Juni 2022, atau peningkatan sebesar Rp3 triliun atau 26,6 persen bila dibandingkan Aset di Desember 2021 sebesar Rp11,3 triliun.

"Sedangkan dari sisi likuiditas, perolehan DPK di Juni 2022, meningkat 37,03 persen dibandingkan perolehan Desember 2021 dari Rp8,1 triliun menjadi Rp11,1 triliun. Hal ini membuktikan bahwa Bank Neo Commerce semakin dipercaya oleh publik," kata Tjandra.

Baca Juga: Capaian Kredit Enam Bank Digital Kuartal I 2022, Ada yang Naik 5 Kali Lipat

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

17 jam lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

1 hari lalu

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

Bank Raya mencetak laba bersih pada kuartal I 2024 sebesar Rp 9,16 miliar atau tumbuh 109,56 persen yoy.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

1 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

2 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

5 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

10 Bunga Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai 60 Miliar

7 hari lalu

10 Bunga Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai 60 Miliar

Berikut ini eretan bunga paling mahal di dunia, ada yang dikembangkan selama 15 tahun dan harganya mencapai Rp60 miliar.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

26 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

27 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya