Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, tingkat inflasi Kota Solo di bulan Juni 2022 tersebut menduduki posisi kedua di Provinsi Jawa Tengah, setelah Kota Semarang yang tingkat inflasinya sebesar 0,93 persen.
Setelah Solo, ada Cilacap dengan tingkat inflasi sebesar 0,71 persen, Kudus, 0,66 persen, Tegal 0,63 persen, dan Purwokerto 0,59 persen.
"Inflasi ini bisa dimaklumi karena Kota Solo sebagai kota kuliner, di mana yang makan dan jajan tidak hanya warga Solo tapi juga orang luar Solo, wisatawan, yang sekadar datang ke Solo untuk makan atau jajan," ungkap Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah (Setda) Kota Solo, Arif Handoko saat membuka kegiatan Operasi Pasar Cabai dan Bawang Merah di Balai Kota Solo, Minggu, 31 Juli 2022.
Selain cabai dan bawang merah, komoditas lain yang juga memicu kenaikan inflasi di bulan Juni 2022 adalah nasi dan lauk, serta telur ayam ras.
Untuk menurunkan dan menstabilkan tingkat inflasi Kota Solo, Arif menyatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo telah melakukan sejumlah langkah. Pertama, pengendalian inflasi saat menjelang Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional di Solo, seperti Pasar Gede, Pasar Legi, dan Pasar Nusukan.
"Untuk memantau ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, hingga kelancaran distribusi dan komunikasi kepada masyarakat," terangnya.
Sidak Pangkalan Gas Melon
Adapun masalah kelangkaan gas elpiji 3 kg, Arif menyatakan Pemerintah Kota Solo bersama PT. Pertamina dan Hiswana Migas telah melakukan sidak ke pangkalan dan agen. Pada Juli ini, juga telah mengajukan tambahan pasokan gas elpiji 3 kg sebanyak dua kali.
"Surat pertama kami minta penambahan pasokan (gas elpiji 3 kg) dengan kuota sebesar 3-5 persen dari kuota reguler, dan pada surat kedua kami ajukan penambahan sebesar 5 persen," jelasnya.
<!--more-->
Dalam pekan ini Pertamina mengirimkan kuota tambahan sebanyak 5.100 tabung untuk periode 25-30 Juli. Sedangkan untuk periode 1-6 Agustus 2022, Pertamina akan kembali mengirimkan tambahan gas elpiji 3 kg sebanyak 9.500 tabung, sekaligus dalam rangka mendukung penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 yang berlangsung di Kota Solo.
Untuk menjamin ketersediaan pasokan cabai dan bawang merah, serta beberapa komoditas lainnya, Pemerintah Kota Solo juga telah mempersiapkan, di antaranya dengan melakukan kerja sama terkait ketersediaan bahan-bahan kebutuhan pokok itu dengan kabupaten lain di sekitarnya.
"Perihal ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok, khususnya cabai dan bawang merah itu difasilitasi juga oleh Bank Indonesia (BI), termasuk sudah ada kesepakatan kerja sama dengan kabupaten lain se-Subosukowonosraten (Solo, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, dan Klaten), yang dituangkan dalam MoU," imbuh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Solo, Gatot Sutanto.
Adapun kegiatan Operasi Pasar Cabai dan Bawang Merah yang digelar di Balai Kota Solo Minggu pagi, juga sebagai upaya pengendalian inflasi daerah. Selain di Balai Kota Solo, kegiatan itu juga diadakan di 3 lokasi lainnya di Solo yaitu di kawasan car free day (CFD) Galabo, Loji Gandrung, dan Plaza Sriwedari.
Arif menjelaskan kegiatan merupakan kerja sama antara TPID Solo dan TPID Jawa Tengah yang dibiayai program CSR Bank Jawa Tengah. Kuota komoditas bawang merah yang disediakan dalam operasi pasar itu total sebanyak 2 ton dan untuk cabai sebanyak 1,5 ton.
Di pasar murah tersebut, bawang merah dijual dengan Rp 27.000/kg. Adapun harga di pasar kisaran Rp35.000-Rp50.000/kg. Cabai merah keriting dijual dengan harga Rp60.000/kg, sementara harga di pasar kisaran Rp65.000/kg. Cabai rawit grade 1 dijual seharga Rp55.000/kg, sementara harga di pasar kisaran Rp62.000/kg. Cabai merah besar seharga Rp65.000/kg, sedangkan harga di pasar kisaran Rp70.000/kg.
Komoditas pangan lainnyan yang juga dijual antara lain minyak goreng, beras, gula, dan makanan beku.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, menyatakan upaya tersebut ditujukan agar masyarakat yang membutuhkan bisa terbantu. Sebagaimana diketahui bahwa harga cabai merah dan bawang merah beberapa waktu lalu sempat naik.
"Memang beberapa waktu lalu harga cabai merah dan bawang merah cukup tinggi karena panen terhambat dan menyebabkan stok terkendala. Nah melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat yang membutuhkan akan terbantu. Sekarang ini kondisinya juga sudah membaik karena beberapa daerah juga sudah mulai panen," terang Nugroho.
Dia menambahkan, stok cabai merah dan bawang merah dalam kegiatan itu didatangkan dari Temanggung yang merupakan sentra cabai di Jawa Tengah.
SEPTHIA RYANTHIE