Bandara Halim Perdanakusuma Dikelola Swasta, Inilah Tokoh di Balik Nama Itu

Kamis, 28 Juli 2022 18:00 WIB

Suasana Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Rabu, 26 Januari 2022. Selama revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma, aktivitas penerbangan akan dipindah ke Bandara Pondok Cabe, Tangerang. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (Apjapi) Alvin Lie menyebutkan bahwa adanya alih kelola Bandara Halim Perdanakusuma kepada swasta yaitu PT Angkasa Transportindo Selaras (PT ATS) dapat bermanfaat bagi konsumen. Hal itu lantaran akan memunculkan persaingan antara swasta dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Bandara Halim Perdanakusuma sebelumnya dikelola TNI Angkatan Udara (AU) dan sempat dialihkan pengelolaannya ke salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II. Kemudian pada 20 Juli 2022, alih kelola diberikan kepada PT ATS.

Nama bandara ini menggunakan nama pejuang. Sebenarnya, nama lengkap Halim adalah Abdul Halim Perdanakusuma, lahir pada 18 November 1922 di Sampang, Madura. Ayahnya penulis sekaligus Patih dari Sampang bernama Haji Abdulgani Wongsotaruno, sedangkan ibunya Raden Ayu Aisah.

Dalam laman tni-au.mil.id, Halim menempuh pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS), lulus pada 1934. Ia melanjutkan ke sekolah menengah pertama Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) lalu menempuh pendidikan Pamong Praja Hindia Belanda (MOSVIA) di kota Magelang.

Halim tak dapat melanjutkan pendidikannya di MOSVIA karena terganggu Perang Dunia kedua. Pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan wajib militer di Belanda dan negara-negara jajahannya, termasuk Indonesia. Akibatnya, Abdul Halim yang masih menempuh tingkat dua harus mengikuti wajib militer. Inilah pintu masuk Halim ke dunia militer.

Advertising
Advertising

Ia direkomendasikan oleh Angkatan Laut Hindia Belanda untuk bertugas di Royal Canadian Air Force dan Royal Air Force dengan pangkat Wing Commander. Ia juga mendapakan tugas tambahan untuk mengenderai pesawat tempur Lancaster dan Liberator.

Setelah Indonesia merdeka dan perang Pasifik berakhir, Abdul Halim pulang kembali ke Indonesia. Namun, ia dicurigai sebagai antek Pemerintahan Sipil Hindia Belanda atau NICA sehingga dijebloskan ke penjara Kediri.

Melihat pasukan Indonesia di Surabaya yang diserang sekutu Inggris, Menteri Pertahanan Amir Syarifuddin memerintahkan untuk mengeluarkan Halim dari tahanan dan kembali kepada keluarganya di Sumenep, ibu kota karesidenan Madura. Kabar itu disambut baik oleh Komodor Udara R. Soerjadi yang segera memerintahkan untuk menghubungi dan mengajak Halim agar turut mengabdi kepada perjuangan.

Tanpa basa-basi, ia bergabung dan mulai bertugas sebagai perwira operasi udara yang bertanggung jawab atas pelaksanaan operasi udara. Saat itu, tugasnya antara lain menerjunkan pasukan udara, menyelenggarakan pembinaan wilayah, sampai mengatur serangan. Ia juga mengemban tugas sebagai instrukur navigasi di sekolah penerbangan yang didiirikan dan dipelopori oleh Agustinus Adisutjipto yang di kemudian hari namanya juga dipakai sebagai nama Bandara Yogyakarta.

Momen yang paling menarik dari kisah Halim ketika memimpin serangan balasan Agresi Belanda 1. Keberhasilan atas penyerangan ini melambungkan nama Angkatan Udara RI, dan menyulut kemarahan Belanda. Akibatnya Belanda melancarkan serangan terhadap pesawat Dakota VT-CLA yang mengakibatkan tiga komodor muda udara gugur.

Salah satu korban dari agresi militer itu adalah Adisutjipto sehingga Halim menggantikan posisinya sebagai Wakil Kepala Staf AURI. Selama menjabat, ia sempat diperintahkan untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera untuk menembus pertahanan Belanda. Ia bersama Iswahjudi (menjadi nama Lapangan Udara di Madoun, Jawa Timur) berangkat menembus pangkalan-pangkalan militer Belanda.

Kerja sama itu membuahkan hasil yang baik. Halim mampu mengumpulkan dana dengan bentuk emas dari rakyat untuk membeli pesawat Avro Anson. Pesawat itu dibeli dengan 12 kilogram emas murni dan diberi nomor registrasi ‘RI-003’.

Melansir p2k.unkris.ac.id, RI-003 mulai digunakan Halim dan opsir udara I Ishwahjudi untuk pergi ke Muangthai atau Thailand pada 1947. Misinya adalah menjual barang yang dikirim dari dalam negeri berhasil memasukan kumpulan barang dari Singapura ke daerah Indonesia menembus blokade udara Belanda.

Naasnya, ia dan rekannya terjebak dalam cuaca buruk di daerah Perak, Malaysia. Kabut sangat tebal sehingga menutup pandangan Halim. Pesawat mereka terjatuh di pantai Labuhan Bilik Besar.

Kabar itu tersebar hingga sampai ke polisi Lumut dari dua orang warga Cina penebang kayu bernama Wong Fatt dan Wong Kwang. Di Indonesia, peristiwa itu diumumkan secara resmi oleh Kasau Komodor Soerjadi Soerjadarma di Markas Besar AURI di Jalan Terban Taman, Yogyakarta.

Halim dimakamkan secara Islam pada 19 Desember 1947. Jenazahnya disemayamkan di Masjid Adki dengan diselimuti bendera merah putih. Ia meninggalkan istrinya Koesdalinah yang sedang mengandung empat bulan. Puteranya juga berkarir di TNI AU.

Halim mendapat banyak penghargaan setelah gugur. Salah satunya namanya digunakan sebagai nama Pangkalan Udara Cililitan berdasarkan Surat Penetapan Kasau tanggal 17 Agustus 1952. Namanya juga menjadi nama jalan dan Halim dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI tahun 1975.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Setumpuk Asa Usai Serah Terima Pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma

Berita terkait

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

8 jam lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

5 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

10 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel

14 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel

Komandan angkatan darat, udara dan laut Iran menyatakan kesiapan dalam menghadapi serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

15 hari lalu

Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

Pilot cadangan AU Israel yang turut menjatuhkan ratusan drone dan rudal Iran ke Israel menyebut sebagai misi paling rumit

Baca Selengkapnya

Tonny Harjono KSAU Baru, Riwayat Jabatan hingga Alumni AAU 1993

26 hari lalu

Tonny Harjono KSAU Baru, Riwayat Jabatan hingga Alumni AAU 1993

Tonny Harjono telah dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 5 April 2024

Baca Selengkapnya

39 Tahun Bandara Soekarno-Hatta: Akhiri Masa Kejayaan Bandara Kemayoran, Arsitek Bandara Charles de Gaulle Paris

31 hari lalu

39 Tahun Bandara Soekarno-Hatta: Akhiri Masa Kejayaan Bandara Kemayoran, Arsitek Bandara Charles de Gaulle Paris

Pada 1 April 1985, Bandara Soekarno-Hatta mulai beroperasi untuk pertama kalinya. Lantas, bagaimana awal pendirian bandara internasional ini?

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, 4 Orang Dievakuasi ke Rumah Sakit

36 hari lalu

Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, 4 Orang Dievakuasi ke Rumah Sakit

Akibat kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim Utama tersebut, arus lalu lintas di jalan tol mengalami tersendat.

Baca Selengkapnya

Singapura Borong Jet Tempur Siluman Buatan Amerika, Antisipasi Konflik Regional

2 Maret 2024

Singapura Borong Jet Tempur Siluman Buatan Amerika, Antisipasi Konflik Regional

Singapura kembali membeli jet tempur ke AS, untuk mengantisipasi jika ada perang di kawasan.

Baca Selengkapnya

Yordania dan Belanda Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara Via Udara

6 Februari 2024

Yordania dan Belanda Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara Via Udara

Angkatan Udara Yordania dan Belanda pada Senin melakukan penerjunan kedua bahan bantuan kemanusiaan mendesak ke Gaza utara dalam waktu 24 jam.

Baca Selengkapnya