Garuda Tambah 3 Pesawat Boeing 737-800 Setelah Lolos dari Kepailitan

Jumat, 22 Juli 2022 11:02 WIB

Pesawat Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 28 Februari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menambah tiga armada pesawat setelah dinyatakan lolos dari kepailitan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perseroan bakal mengoperasikan pesawat tipe Boeing 737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh lessor.

"Meningkatnya frekuensi penerbangan ini menjadi proyeksi optimisme kami terhadap outlook kinerja positif yang ke depannya akan terus ditingkatkan, khususnya melalui penyelarasan basis kapasitas alat produksi dengan demand pasar yang pertumbuhannya semakin konsisten di tengah langkah penanganan pandemi," kata Irfan dalam keterangannya seperti dikutip pada Jumat, 22 Juli 2022.

Jumlah pesawat Garuda sebelumnya menyusut karena selama pandemi Covid-19, maskapai mengurangi rute dan frekuensinya. Selain itu, saat proses restrukturisasi berjalan, pesawat-pesawat Garuda telah dikembalikan kepada para lessor.

Terakhir, Garuda hanya mengoperasikan 33 unit pesawat yang serviceable dari total 142 unit. Perusahaan maskapai pelat merah akan terus meningkatkan jumlah pesawat hingga 70 unit sampai 2023.

Sejalan dengan itu, Garuda berencana menambah jumlah frekuensi hingga 32 persen pada Agustus mendatang. Frekuensi mingguan yang pada Juli hanya 650 penerbangan, bulan depan bakal ditambah menjadi 850 penerbangan.

Advertising
Advertising

Penambahan frekuensi penerbangan dilakukan di rute gemuk, seperti Batam, Balikpapan, Denpasar, Medan, Makassar, Surabaya, hingga Singapura. Adapun penambahan frekuensi tersebut mempertimbangkan performa rute serta optimalisasi armada yang akan terus ditinjau dan dievaluasi oleh Garuda.

Melalui penambahan frekuensi, pada fasel awal ini Garuda merencanakan akan menambah kapasitas layanan penerbangan di sejumlah rute domestik, seperti rute Jakarta-Batam pergi pulang (PP) yang akan dioperasikan hingga 11 kali per minggu. Kemudian, Jakarta-Balikpapan PP hingga 11 kali per pekan. ; Jakarta - Denpasar pp hingga 45 kali per minggu; Jakarta-Kualanamu/Medan PP hingga 21 kali per minggu.

Lalu, Jakarta-Makassar PP hingga 32 kali per pekan dan Jakarta-Surabaya PP hingga 35 kali per minggu. Selain itu, untuk penerbangan internasional, Garuda menambah rute Jakarta-Singapura PP menjadi akan 14 kali per pekan.

“Selain fokus dalam optimalisasi rute penerbangan, kami juga akan terus mengembangkan peluang pendapatan usaha lainnya dari lini bisnis di luar penerbangan berjadwal seperti optimalisasi angkutan kargo, ancillary revenue, hingga kerja sama bersama mitra strategis kami lainnya,” ujar bos Garuda Indonesia itu.

Baca juga: Setelah Dinyatakan Lolos dari Palit, Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

17 jam lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

17 jam lalu

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

Jamaah calon haji asal Indonesia ini bakal diangkut menggunakan 14 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing dan Airbus

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

19 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

1 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

2 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

2 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

3 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

5 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

6 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya