TEMPO.CO, Solo - ASEAN Para Games 2022 yang akan digelar di kota Solo tinggal menghitung hari. Ajang olahraga internasional itu akan dihelat pada 30 Juli hingga 7 Agustus 2022.

Satu hal yang tak akan luput dari perhatian publik dalam perhelatan kompetensi olahraga bergengsi bagi para atlet difabel itu adalah tersedianya pernak-pernik atau produk suvenir bertemakan ASEAN Para Games.

Dalam ajang ASEAN Para Games 2022 itu akan disediakan produk suvenir resmi berupa wayang kulit dengan tokoh Rajamala, yang merupakan maskot ASEAN Para Games 2022.

Suvenir resmi wayang kulit Rajamala tersebut diproduksi oleh Margono, salah seorang perajin suvenir asal Solo. Oleh panitia ASEAN Para Games 2022, Margono dipercaya untuk membuat sebanyak 2.600 produk wayang kulit Rajamala.

Margono menuturkan, keterlibatannya dalam ASEAN Para Games 2022 sebagai pembuat suvenir wayang kulit Rajamala, bermula saat ia mengikuti Pameran G20 beberapa waktu lalu. Pameran itu melibatkan berbagai UMKM.

Dalam pameran tersebut, ia menampilkan produk suvenir yang berupa wayang kulit untuk hiasan meja. Dari situ, ia kemudian ditunjuk menjadi salah satu UMKM yang ikut serta dalam Pameran ASEAN Para Games 2022.

"Waktu itu kami bersama tim panitia membicarakan marchandise untuk pameran, salah satunya wayang, lalu ada kalung, dan asesoris lain yang bertema Rajamala. Yang membuat saya terkejut itu saya dipercaya utk membuatkan suvenir sebanyak 2.600 dengan jangka waktu terbatas," kata Margono saat ditemui di rumahnya di Jalan Halilintar No. 140, Kentingan, Jebres, Solo, Rabu, 20 Juli 2022.

Margono kemudian mengirimkan lebih dari 15 sampel yang berupa wayang dalam bentuk kayu, kulit, akrilik, serta beberapa contoh lain ikon Rajamala dalam bentuk lain, kepada panitia. “Awalnya saya memang membuat wayang yang bentuknya seperti maskot Rajamala, tetapi yang disetujui bentuk klasik. Jadi suvenir yang dibuat berupa wayang kulit asli,” ujarnya.

<!--more-->

Suvenir wayang kulit Rajamala itu dibuat sama seperti dengan wayang kulit pada umumnya, baik bahan, kelengkapan, maupun proses pembuatan yang dimulai dari pembuatan sketsa atau desain, penatahan, pewarnaan, gapit, sampai dengan pengemasan. Namun untuk ukuran, wayang kulit untuk suvenir ini dibuat lebih kecil dari ukuran wayang biasa.

Wayang kulit suvenir ini juga dapat digerakkan atau dimainkan layaknya wayang kulit biasa. Dalam proses pembuatannya, Margono mengatakan tidak ada kesulitan berarti, tapi waktu yang relatif singkat untuk membuat wayang menjadi tantangan tersendiri.

Proses kejar tayang penyelesaian 2.600 wayang kulit Rajamala ini ditargetkan rampung dua pekan. Proses produksinya dimulai sejak 9 Juli lalu dan diharapkan rampung seluruhnya pada 26 Juli.

Untuk memaksimalkan proses produksinya, Margono dibantu sejumlah perajin wayang kulit andal yang langsung ia pantau sendiri. Margono membagi puluhan perajin wayang kulit itu menjadi enam kelompok kerja yang dibedakan sesuai divisi kerja.

“Saya bagi per kelompok. Misalnya yang menyelesaikan tatahan ada sendiri, nanti pewarnaan juga ada sendiri, termasuk ketika memasang gapit dan pengemasan. Dengan begini saya kira-kira sehari bisa menyelesaikan antara 180-200 wayang kulit Rajamala,” papar Margono.

Margono memperkirakan jika 180-200 wayang bisa rampung dibuat per hari, pada 23 Juli 2022 mendatang total pesanan 2.600 wayang bisa dipenuhi. Rencananya, sebelum ajang ASEAN Para Games dibuka, akan dilakukan pengecekan terakhir dan pengemasan suvenir tersebut.

Baca: Jokowi Dorong Pabrik Minyak Makan Merah, Pengusaha Sawit: Harus Ekonomis

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.