Dolar AS Tergelincir ke Level Terendah di Tengah Isyarat The Fed Naikkan Suku Bunga

Reporter

Antara

Selasa, 19 Juli 2022 07:39 WIB

Ilustrasi mata uang dolar A.S. REUTERS/Guadalupe Pardo

TEMPO.CO, Jakarta - Dolar AS tergelincir ke level terendah satu minggu terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin waktu setempat atau Selasa pagi, 19 Juli 2022, dari level tertinggi dua dekade pekan lalu. Hal ini terjadi karena para pedagang memangkas taruhan tentang seberapa agresif Federal Reserve akan menaikkan suku pada pertemuannya akhir bulan ini.

Pejabat The Fed mengisyaratkan pada Jumat, 15 Juli 2022, mereka kemungkinan akan tetap dengan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli. Meskipun data inflasi tinggi baru-baru ini masih bisa menjamin kenaikan yang lebih besar daripada yang diantisipasi di akhir tahun.

Pedagang dalam kontrak berjangka yang terkait dengan suku bunga kebijakan dana federal jangka pendek The Fed, menggeser taruhan mereka dengan kuat mendukung kenaikan 0,75 poin pada pertemuan mendatang.

"(Ini) pembalikan harga yang jelas dari minggu lalu setelah angka ekspektasi inflasi 5 tahun UMich memudar, dan setelah (Gubernur Fed Christopher) Waller memberikan keraguan signifikan pada kenaikan yang lebih besar," kata Michael Brown, Kepala Intelijen Pasar di Caxton di London.

Pada Jumat (15/7/2022), survei awal konsumen Universitas Michigan untuk Juli menunjukkan konsumen melihat inflasi berjalan pada 2,8 persen selama lima tahun, terendah dalam setahun dan turun dari 3,1 persen pada Juni.

Pada Kamis (14/7/2022), Gubernur Fed Waller mengatakan dia mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi bulan ini. Hal ini mendorong taruhan pada kenaikan suku bunga 100 basis poin yang telah tumbuh setelah laporan Departemen Tenaga Kerja pada Rabu (13/7/2022) menunjukkan harga konsumen naik pada kecepatan tahunan 9,1 persen pada Juni.

Terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, dolar turun 0,48 persen menjadi 107,32. Indeks ditutup pada tertinggi dua dekade di 108,65 pada Kamis (14/7/2022).

Dolar mendapat sedikit dukungan dari data pada Senin (18/7/2022) yang menunjukkan sentimen pembangun rumah AS anjlok pada Juli ke level terendah sejak bulan-bulan awal pandemi virus corona, karena inflasi yang tinggi dan biaya pinjaman paling curam dalam lebih dari satu dekade membawa lalu lintas pelanggan hampir terhenti.

Brown dari Caxton mengatakan beberapa pelemahan dolar pada Senin (18/7/2022) kemungkinan mencerminkan aksi ambil untung setelah reli yang kuat.

Selanjutnya baca tentang Euro di bawah tekanan jual...

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

13 menit lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

5 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

9 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

3 hari lalu

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

Meskipun daftar ini dapat berubah seiring waktu, sejumlah mata uang ini tetap menjadi pilihan yang stabil dan kuat dalam ekonomi global.

Baca Selengkapnya