Tingkat Kerawanan Pangan Meningkat, Sri Mulyani: Fasilitas Pembiayaan Sangat Diperlukan

Sabtu, 16 Juli 2022 20:25 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan) menyampaikan sambutan pembukaan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat, 15 Juli 2022. Dalam pertemuan tersebut, para menteri keuangan membahas tujuh agenda utama menyangkut berbagai isu ekonomi global dan keuangan. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan negara-negara di dunia menghadapi urgensi untuk menangani masalah yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Dia pun menekankan pentingnya kolaborasi antar-negara dan organisasi internasional untuk menghadapi permasalahan tersebut.

"Pengerahan berbagai fasilitas pembiayaan sangat diperlukan untuk untuk mengatasi masalah kelaparan dan menciptakan stabilitas sosial dan keuangan, terutama di negara-negara miskin dan berkembang," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 16 Juli 2022.

Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyelenggarakan High Level Seminar Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity. Berlangsung pada 11-17 Juli 2022 di Bali, agenda ini merupakan bagian dari Seri Ketiga Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20.

Adapun pertemuan itu dihadiri oleh para Menteri Keuangan dari beberapa anggota G20 serta pemimpin berbagai organisasi internasional. Pertemuan bertujuan ntuk mengatasi tantangan terkait ketahanan pangan serta membahas potensi kolaborasi global untuk mengatasi tantangan tersebut.

Sri Mulyani menuturkan anggota G20 harus memastikan terciptanya sistem kolaborasi dan kerja sama untuk mengatasi kerawanan pangan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang dengan tetap memperhatikan isu keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Meski ketahanan pangan telah menjadi topik diskusi G20 pada tahun-tahun sebelumnya, tingkat kerawanan pangan akut masih saja meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2019.

Advertising
Advertising

Program Pangan Dunia (the World Food Program-WFP) menginformasikan bahwa kerawanan pangan diderita oleh 345 juta orang, meningkat dari sebelumnya 135 juta. Kondisi ini diperburuk dengan perang di Ukraina.

Pembatasan ekspor telah memberikan tekanan yang lebih besar selepas pandemi Covid-19, yang mengakibatkan ketidaksesuaian penawaran dan permintaan produk pangan. Pembatasan ekspor menyebabkan harga pangan naik.

Sri Mulyani mengatakan harga pangan dunia melonjak hampir 13 persen pada bulan Maret dan berpotensi mencapai 20 persen menjelang akhir tahun 2022. Terdapat kemungkinan bahwa tantangan terhadap ekonomi global masih akan terus berlanjut, mengakibatkan harga pangan tetap tinggi di masa mendatang.

Dia mengatakan diskusi tingkat tinggi ini dimaksudkan untuk mendorong pembentukan sistem kolaborasi dan kerja sama global untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan isu-isu di bawah Kepresidenan G20 Indonesia. Adapun diskusi dalam dalam seminar ini dibagi menjadi 2 sesi yang dihadiri oleh Menteri dari Amerika Serikat, Brazil, India, Indonesia, Italia, dan Senegal, serta pejabat tinggi dari World Trade Organizations, Food and Agricultural Organization, IFAD, IMF, World Bank, dan PBB.

Baca: Bertemu Menkeu AS Janet Yellen, Sri Mulyani Sepakat Lakukan Aksi Selesaikan Krisis Pangan dan Energi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

17 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

18 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

2 hari lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

3 hari lalu

Satgas Pangan TNI Dukung Program Pompanisasi Kementan

Program ini memungkinkan Indonesia mandiri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya