BI Catat 19 Juta Pedagang Gunakan QRIS, 90 Persen UMKM

Sabtu, 16 Juli 2022 14:30 WIB

Pembeli bertransaksi nontunai melalui QRIS di Pasar Santa, Jakarta, Senin 6 Desember 2021. . Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menyebutkan hingga per akhir November 2021, sebanyak 2.055.964 unit usaha (merchant) di Ibu Kota telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam digitalisasi transaksi. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI mencatat jumlah pengguna quick response code Indonesian Standard (QRIS) meningkat menjadi 19 juta pedagang atau merchant pada 2022. Jumlah ini bertambah sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2019.

"QRIS adalah satu dari banyak inisiatif yang telah kami ambil untuk mempromosikan inklusi keuangan," ujar Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu, 16 Juli 2022.

Dari total 19 juta pedagang yang memakai QRIS, mayoritas atau 90 persen di antaranya merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Destry mengatakan proses pembayaran akan jauh lebih mudah, murah, dan cepat jika menggunakan QRIS.

Dengan demikian, ia menyebut sistem pembayaran ini menguntungkan baik bagi pedagang maupun konsumen. Adapun bank sentral memastikan bakal mendukung inklusi keuangan yang ditargetkan tercapai pada 2025.

Destry menyebut BI membuka akses bagi jutaan orang yang masih tak terjangkau oleh bank dan UMKM melalui digitalisasi untuk mendukung inklusi keuangan tersebut. Musababnya, digitalisasi sistem pembayaran dianggap telah mendukung perekonomian dan menjadi game changer.

Advertising
Advertising

Selain itu, sistem pembayaran juga merupakan tulang punggung bagi terbentuknya ekosistem ekonomi baru. Destry melanjutkan, ekonomi dan keuangan digital akan saling berhubungan dan terintegrasi.

"Penciptaan opsi ekonomi ini terjadi melalui model bisnis baru, pemain baru, transformasi perilaku konsumen, lanskap ekonomi, dan keuangan," tutur Destry.

Di sisi lain, dia mengatakan evolusi pembayaran melalui digitalisasi telah membawa peluang baru, meminimalkan hambatan, dan menurunkan biaya transaksi. Dengan demikian, layanan keuangan menjadi lebih terjangkau, mudah diakses, dan inklusif.

Dengan semakin luasnya akses, Destry menyebut setiap pelaku ekonomi memperoleh kesempatan yang lebih setara untuk berkembang dan kreatif dalam pertumbuhan yang lebih inklusif. "Karena adanya teknologi, digitalisasi, dan marketplace, sesuatu yang dulu mungkin tidak bisa terjadi, sekarang sudah terjadi," ucap Deputi Senior BI itu.


ANTARA

Baca: Bank Indonesia Ungkap Ancaman Aset Kripto terhadap Stabilitas Keuangan Global

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

7 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

9 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

14 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

2 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

3 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

3 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya